Cegah Kanker Serviks dengan Imunisasi

By Puri, Senin, 13 Juli 2015 | 07:00 WIB
Cegah Kanker Serviks dengan Imunisasi (Puri)

Tabloid-Nakita.com - Selain kanker payudara, kanker serviks adalah salah satu penyakit yang banyak ditakuti oleh para wanita. Sebelum penyakit mematikan tersebut menyerang Ibu, sebaiknya dilakukan pencegahan. Selain menghindari semua faktor pemicunya, Ibu juga perlu melakukan pencegahan dengan cara vaksinasi.Vaksin untuk mencegah kanker serviks dibuat dengan teknologi rekombinan. Vaksin ini berisi VLP (virus like protein), merupakan hasil kloning dari L1 (viral capsid gene) yang mempunyai sifat imunogenik kuat. Sebaiknya perempuan yang sudah berusia 10 tahun mendapatkan vaksin ini. Paling tidak, di usia 25 tahun sudah mendapatkannya untuk pencegahan infeksi persisten, lesi serviks premalignan, dan kanker serviks yang disebabkan oleh Human Papillomavirus (HPV) onkogenik tipe 16 dan 18.Saat akan melakukan vaksinasi, pastikan produk vaksin yang dipakai perlu mendapatkan booster (vaksinasi ulangan/penguat) ataukah tidak. Jika perlu diulang, berarti 3,5 tahun kemudian harus mendapat vaksinasi ulangan. Di sini Ibu harus memiliki komitmen tinggi supaya bisa tertap terlindungi.Selain itu, cek kondisi fisik Mama sendiri. Baiknya Ibu tidak sedang hamil ataupun tengah melakukan program hamil dalam waktu dekat. Juga tidak sedang sakit, walaupun hanya flu, apalagi sakit berat lainnya. Bagi yang sudah pernah berhubungan seks sebelum vaksinasi, baiknya melakukan paptest terlebih dahulu. Dengan demikian, Ibu bisa menghindari kemungkinan terjadinya KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi alias efek samping).Kanker serviks disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) atau biasa disebut wart virus (virus kutil). Terdapat lebih dari 100 tipe HPV yang telah diidentifikasi. Tipe  16, 18, 31, 33, dan 35 adalah yang menyebabkan perubahan sel-sel serviks yang awalnya menjadi displasia dan selanjutnya berkembang menjadi kanker leher rahim.Menurut data International Agency for Research on Cancer tahun 2004, setiap satu jam, seorang perempuan meninggal karena kanker serviks. Bahkan, ada laporan yang menyebutkan, di Jakarta ditemukan 96% positif DNA HPV (Human Papillomavirus). So, tetap waspada ya, Bu!