Tabloid-Nakita.com - Ya, suami pun bisa ngidam. Sindrom Couvade namanya. Jadi, jangan kaget bila malam-malam dia meminta sesuatu yang aneh-aneh, atau dia mendadak punya kebiasaan janggal.
Pernah dengar cerita tentang suami yang merasa mual-mual atau ngidam saat istrinya hamil? Atau jangan-jangan ini malah terjadi pada pasangan Anda. Tenang! Tidak ada yang salah dengan si dia, hanya saja pasangan mengalami sebuah sindrom yang disebut Sindrom Couvade.
Apa itu sindrom couvade?
Kata couvade sendiri diambil dari bahasa Perancis, couver yang berarti menetas. Sindrom ini terjadi akibat suami yang terlalu simpati dengan apa yang dialami sang istri selama masa kehamilannya. Dan biasanya pasangan akan merasakan beberapa simtom yang biasa terjadi pada perempuan saat masa kehamilan, seperti morning sickness, mual, nyeri punggung, kram otot, perubahan mood, peningkatan nafsu makan, mudah lelah, susah tidur, dan beberapa simtom yang terkait dengan kehamilan. 20-80% pria di dunia mengalami sindrom ini pada trimester pertama dan ketiga kehamilan.
Lalu apa penyebab suami ngidam?
Sebenarnya belum bukti yang jelas tentang apa menyebabkan sindrom ini bisa terjadi pada sebagian calon ayah. Tapi beberapa ahli menganggap munculnya sindrom ini diawali dengan adanya stres dan rasa empati. Mulai dari tekanan persiapan finasial yang harus disiapkan, hingga tanggung jawab untuk menjaga kesehatan istri dan bayi. Menjalani kehamilan terkadang bisa sebabkan stres pada kedua pihak. Dan stres inilah yang membuat tubuh pria melepaskan zat yang bisa sebabkan simpati berlebih pada kehamilan yang dialami si istri. Lalu, ditambahkan rasa empati dan Anda akan mendapatkan formula paling sempurna untuk sindrom couvade.
Apakah sindrom ini berbahaya?
Tenang, sindrom ini aman dan tidak berbahaya. Dan biasanya akan hilang usai proses kelahiran usai. Tidak ada obat untuk mengatasi sindrom ini, selain menuntas proses persalinan.
Dan stres bisa picu timbulnya Couvade, maka para ahli menyarankan agar para pria untuk bisa mengotrol stres dan mempersiapkan diri sebagai ayah. Cobalah ikuti seminar atau kelas sebelum melahirkan. Carilah nasihat dan dukungan dari sahabat dan keluarga. Bagunlah hubungan komunikasi yang baik dengan Anda. Dengan mengerti dan memiliki rencana matang sebelum menghadapi tantangan di depan akan membantu pasangan Anda lebih siap menghadapi transformasi mereka menjadi seorang ayah. Suami pun ternyata bisa ngidam he he he.