Agar Ayah Mau Berkonsultasi Soal Masalah Kesuburan

By Santi Hartono, Selasa, 5 Mei 2015 | 11:00 WIB
Agar Ayah Mau Berkonsultasi Soal Masalah Kesuburan (Santi Hartono)

Tabloid-nakita.com – Apabila Ibu belum juga mengandung padahal rutin melakukan hubungan intim (dua sampai tiga kali seminggu) selama satu tahun, ada baiknya Ibu dan Ayah berkonsultasi dengan dokter kandungan spesialis kesuburan. Namun, meminta Ayah menemui dokter kandungan bukanlah hal yang mudah, karena para pria menganggap kesuburan sebagai hal yang sensitif. Lalu langkah apa yang mesti dijalani agar Ayah mau berkonsultasi soal masalah kesuburan?   

Mulailah dengan bertanya kepada Ayah mengapa ia tidak mau dites. Bisa jadi dia khawatir kalau akan didiagnosa memiliki masalah kesuburan sehingga karena “kesalahan”-nya lah Ibu tak juga mengandung. Selain itu dia mungkin juga takut kalau dia tidak akan bisa mengeluarkan spesimen, atau merasa khawatir akan “penilaian” orang asing terhadapnya.

       Untuk bisa mengatasi hal tersebut, dan agar Ayah mau berkonsultasi soal masalah kesuburan,  ingatkan Ayah bahwa secara umum masalah kesuburan pria dapat ditangani dengan baik—tapi tetap harus didiagnosa terlebih dulu. Biasanya, semua yang diperlukan adalah mengumpulkan sampel sperma Ayah lalu dokter akan mengamati sampel tersebut dengan mikroskop. Untuk prosedur ini, Ayah akan diminta untuk tidak ejakulasi selama 2 sampai 3 hari sebelum analisa. Setelah itu dia akan diminta untuk ejakulasi, biasanya dengan masturbasi, ke dalam gelas penampung bening, dianjurkan di dalam laboratorium. Jika Ibu tinggal di dekat kantor dokter Ibu, Ayah bisa mengumpulkan sampel spermanya di rumah.

Apabila hal itu tidak berhasil dilakukan, Ayah bisa menggunakan kondom khusus yang tidak mempunyai pelumas atau racun kimia untuk sperma yang bisa digunakan untuk menampung semen selama hubungan seks.

        Yang terpenting adalah tes kesuburan harus dilakukan oleh Ibu dan juga Ayah. Sekitar sepertiga masalah kesuburan dihubungkan dengan gangguan pada pria, sepertiga yang lain disebabkan oleh kombinasi antara masalah yang dimiliki Ayah dan Ibu. Sebelum Ayah dikonfirmasi dokter bahwa ia tidak memiliki masalah kesuburan, akan lebih adil jika bukan hanya Ibu yang menjalani perawatan untuk suatu masalah yang tidak bisa dijelaskan penyebabnya sehingga Ibu sulit hamil.