Tabloid-nakita.com – Semua orang sepakat kalau nikotin berbahaya bagi tubuh, terutama untuk Mama yang sedang mencoba hamil, apalagi yang sedang mengandung. Bagi Mama yang ingin hamil dan terbiasa merokok, tentunya kebiasaan itu sebaiknya dihentikan. Tujuannya agar tubuh Mama tidak memiliki kandungan nikotin sekecil pun, dan meminimalkan risiko yang bisa membahayakan janin. Lalu setelah berhenti merokok, kapan Mama diperbolehkan hamil?
Menurut pakar, bayi Mama akan baik-baik saja apabila Mama berhenti merokok sebulan sebelum mencoba memiliki momongan. Idealnya, seluruh sistem tubuh Mama bersih dari nikotin saat hamil, karena zat tersebut merupakan vasokonstriktor, yang bisa menyempitkan pembuluh darah—termasuk pembuluh darah menuju plasenta dan bayi. Rokok yang dihisap langsung maupun asap pembakaran akhirnya dapat meningkatkan risiko keguguran, cacat lahir, serta komplikasi kandungan lainnya, selain menurunkan peluang Mama untuk hamil.
Karena itu sebaiknya Mama bukan hanya berhenti merokok, tapi juga berhenti menggunakan produk lain yang mengandun nikotin, seperti nicotine patch atau pun nicotine gum sebelum dan selama mengandung. Dan agar berhasil melakukannya, Mama sebaiknya membuat rencana yang matang karena nikotin membuat Mama kecanduan, sama seperti heroin, dan meminta Mama perokok untuk langsung berhenti merokok tidaklah realistis.
Rencana matang itu bisa berbentuk seperti berikut:
- Minggu pertama: Pasang tanggalan di kulkas Mama. Setiap hari di minggu tersebut, catat berapa banyak rokok yang Mama hisap per hari. Jangan mencoba untuk berhenti—cukup tulis di kalender berapa batang rokok yang Mama hisap setiap harinya.
- Minggu kedua: Perhatikan tujuh minggu sebelummya dan cari jumlah rokok terbanyak yang Mama hisap dalam satu hari. Katakanlah, misalnya, 25 batang. Untuk tiap hari dalam minggu ini, ambil 25 batang rokok dan taruh di dalam satu cangkir besar atau wadah lain. Inilah jumlah maksimal rokok yang boleh Mama hisap setiap harinya. Dan tidak, Mama tidak boleh menaruh sisanya ke hari lain—mulailah dengan maksimal 25 batang rokok per hari. Jika Mama bisa bertahan dengan jumlah ini sepanjang minggu, bagus! (Jika tidak, jangan menyerah. Tetaplah di level ini dan teruslah berusaha sampai Mama bisa melakukannya.)Jika Mama kesulitan dengan jumlah tadi, mulailah minggu selanjutnya dengan beberapa batang rokok ekstra. Gagasannya di sini adalah menemukan level yang bisa Mama jalani dengan mudah dan mulai menurunkan kebiasaan merokok dari titik itu.
- Minggu ketiga: Kurangi satu batang rokok (masih melanjutkan contoh tadi, total rokok yang Mama hisap sekarang menjadi 24), dan lihat apakah Mama bisa bertahan dengan 24 rokok setiap hari selama seminggu. Teruslah melakukan pengurangan semacam ini, minggu demi minggu.
Dari contoh tadi, Mama bisa menghitung berapa banyak minggu yang dibutuhkan untuk membersihkan sistem tubuh Mama dari nikotin. Metode ini merupakan cara penghentian secara perlahan dan semestinya tidak menyebabkan gejala ketagihan yang menyakitkan. Setelah bebas dari nikotin selama satu bulan, Mama bisa mulai mencoba untuk hamil.
Tentunya masih banyak metode lain yang bisa Mama coba untuk menghentikan kebiasaan merokok. Dan Mama tidak perlu melakukan hal ini sendirian. Carilah program berhenti merokok yang bisa memberi Mama dukungan serta dorongan untuk melewati proses ini. Bicarakan hal ini dengan dokter Mama dan dia akan bisa memberikan informasi yang Mama butuhkan untuk berhenti.
Selamat mencoba!