Tabloid-Nakita.com - Sediakan ‘rumah’ janin terbaik bagi sang bayi dengan menjalani tes prakehamilan untuk calon Ibu.
Banggalah menjadi seorang wanita. Sebab yang maha pencipta telah mempercayakan setiap Anda untuk menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi calon individu baru bisa tumbuh dan berkembang selama 9 bulan.
Tak hanya menjadi ‘rumah’ yang mampu melindungi janin dari ancaman dari luar, tubuh ibu juga didesain khusus menjadi media penyalur nutrisi penting yang sangat dibutuhkan oleh si janin selama di dalam rahim.
Karena begitu besarnya peran ibu dalam menentukan kesehatan bayi, maka kondisi kesehatan ibu juga sangatlah penting untuk diperhatikan. Tubuh yang sehat akan otomatis membangun ‘rumah’ janin yang sehat juga.
Untuk tahu apakah tubuh Anda sudah siap menyambut kehadiran janin atau tidak, Anda perlu melakukan tes pra kehamilan. Lalu, tahap tes prakehamilan seperti apa yang harus dilakukan calon ibu?
Tahap #1 Wawancara.
Dalam tahap ini dokter akan mengajukan beragam pertanyaan yang harus Anda jawab dengan jujur dan lengkap, seperti riwayat kesehatan Anda dan keluarga, riwayat vaksinasi, gaya hidup yang Anda jalani, dan obat-obatan apa saja yang dikonsumsi secara rutin.
Tahap #2 Pemeriksaan secara menyeluruh.
Usai melakukan wawancara, maka Anda akan masuk ke dalam tahap pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh, seperti pemeriksaan payudara, tekanan darah, kadar gula darah, tes darah untuk Rhesus, kesuburan (terutama bagi yang berusia di atas 35 tahun), pemeriksaan panggul, dan TORCH. Tak hanya itu, tingkat stres, berat badan dan gangguan tiroid pun juga akan diperiksa dengan seksama.
Tujuan dari pemeriksaan tahap ini bertujuan untuk melihat apakah ada potensi penyakit yang bisa membahayakan kesehatan ibu dan janin kelak, seperti kanker payudara, eklampsia (hipertensi pada kehamilan), kanker rahim, risiko memiliki anak down syndrome, keguguran, kelahiran prematur, hingga bayi terlahir cacat.
Bahkan khusus untuk pemeriksaan tes untuk faktor Rhesus (Rh), dokter bisa mendapatkan gambaran akan risiko terjadinya keguguran. Setiap manusia lahir dengan Rh darah (+) atau (-), dan 90% wanita Asia memiliki Rh (+). Masalah akan terjadi ketika wanita dengan Rh (-) mengandung janin dengan Rh (+), kondisi ini akan menyebabkan masalah yang biasa disebut inkompatibilitas rhesus. Dan ini bisa picu terjadinya keguguran.
Tahap #3 Tes genetik.
Pemeriksaan ini bersifat opsional. Tes ini akan dilakukan pada Anda dan suami untuk melihat apakah salah satu memiliki gen yang bisa berbahaya bagi perkembangan bayi kelak. Biasanya tes ini dilakukan jika Anda dan suami punya kemungkinan menurunkan penyakit genetik tertentu pada si bayi. Karena tes pra kehamilan untuk calon ibu penting, jadi jangan sampai diabaikan ya Mama.