Tabloid-Nakita.com - Biasanya, pasangan baru memeriksakan kesehatan setelah dinyatakan positif hamil. Padahal tes kesehatan sebelum hamil sangat penting, lo. Jangan sampai terlewat ya Mama.
Memang, alasan pasangan mengabaikan tes pra kehamilan, seperti merasa cukup sehat dan tidak memiliki keluhan kesehatan apapun, atau masalah biaya ekstra yang harus mereka keluarkan untuk melakukan tes prakehamilan itu sendiri.
Apa pun alasan yang muncul, tapi Anda perlu tahu bahwa pada dasarnya setiap kehamilan itu berisiko. Dan melakukan tes pra kehamilan merupakan salah satu cara paling efektif untuk meminimalisir risiko kehamilan yang mungkin timbul kelak.
Contoh, masalah infeksi saluran kemih dan infeksi gigi dapat meningkatkan risiko terjadinya bayi prematur. Sedangkan penyakit seperti anemia dan diabetes bisa tingkatkan risiko keguguran.
Menjalani tes kesehatan sebelum hamil akan melindungi keselamatan ibu dan janin. Untuk janin, tes pra kehamilan bertujuan memastikan apakah tubuh Anda sudah siap dan sehat untuk dijadikan ‘rumah’ janin yang sempurna. Plus, menekan risiko terjadinya kelahiran prematur dan kecacatan.
Sedangkan untuk ibu, tes pra kehamilan akan menjauhkan mereka dari risiko terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti keguguran dan kematian.
Selain ibu, calon bapak juga wajib melakukan tes kesehatan loh! Kenapa? Sebab dengan melakukan tes kesehatan, pasangan Anda akan mengetahui kondisi kesehatan tubuhnya secara keseluruhan, dan mengetahui apakah suami memiliki potensi untuk menularkan penyakit yang bisa membahayakan keselamatan istri dan bayi mereka.
Dengan menjalani tes kesehatan sebelum hamil, maka Anda dan pasangan akan mendapatkan hasil nyata mengenai kondisi kesehatan kita. Apabila dokter menemukan masalah, penangan jadi bisa dilakukan segera. Sehingga masalah kesehatan yang lebih besar pun bisa dicegah.
Lalu, kapan sebaiknya melakukan tes pra kehamilan? Sebaiknya lakukan tes kesehatan ini bersama pasangan enam bulan sebelum menikah. (AA)