Tabloid-nakita.com – Pernahkah Ibu mengalami peristiwa ini, di tengah-tengah acara keluarga, ada (atau banyak) kerabat yang bertanya kapan punya momongan atau kapan nambah momongan, sementara Ibu sebenarnya punya masalah dengan kesuburuan dan tengah berusaha keras untuk mendapatkan atau menambah momongan?
Mungkin Ibu merasa kesal saat mendapat pertanyaan seperti itu (bahkan merasa dibombardir pertanyaan usil), meski begitu teman dan kerabat Ibu sesungguhnya bermaksud baik saat menanyakan rencana Ibu sebagai orangtua. Mereka mungkin tidak tahu masalah yang tengah Ibu hadapi, atau jika pun mereka tahu, mereka memang ingin mengikuti perkembangannya.
Jika Ibu merasa enggan untuk memberikan jawaban panjang-lebar, Ibu cukup menjawab dengan, “Kami sedang berusaha” atau “Kamu akan menjadi orang pertama yang kami beri tahu saat kabar baik itu datang”, tentunya dengan senyum mengembang.
Meski begitu, jika Ibu merasa ringan untuk membicarakan masalah Ibu dan menganggap pendengar Ibu akan bersikap simpatik, ada baiknya Ibu terbuka untuk membicarakannya. Membicarakan apa yang tengah Ibu hadapi dan jalani bisa memberikan kelegaan yang luar biasa, demikian kata para ahli.
Jika acara kumpul-kumpul atau perayaan tertentu berisiko membuat Ibu merasa semakin tertekan—misalnya jika semua saudara Ibu telah memiliki bayi atau Ibu berturut-turut mendapat undangan acara syukuran kelahiran—Ibu boleh-boleh saja kok tidak menghadirinya atau hadir namun menangis setelahnya agar memperoleh rasa lega. Yang penting, Ibu harus bisa menjaga perasaan Ibu sendiri dan juga rasa nyaman akan diri sendiri saat tengah menjalani program untuk mendapatkan momongan. Jadi, Ibu harus pintar menjawab soal momongan, ya.