Tak Kunjung Hamil

By Santi Hartono, Selasa, 17 Maret 2015 | 08:00 WIB
Tak Kunjung Hamil (Santi Hartono)

Tabloid-nakita.com – Langkah pertama yang harus dilakukan untuk mengatasi kekecewaan tak kunjung hamil adalah jangan menyalahkan diri sendiri—atau pun saling menyalahkan. Memang ketika ternyata Ibu butuh waktu lebih lama untuk hamil daripada yang Ibu bayangkan, Ibu akan merasa kecewa, dan itu adalah hal yang wajar. Membangun keluarga dan menjadi orangtua, bagi banyak orang, merupakan hal mendasar dalam hidup, dan ketika hal tersebut tidak terwujud dalam waktu singkat, Ibu bisa menganggap bahwa ada sesuatu yang salah dalam diri Ibu, atau pun Ayah.

                Cobalah untuk menyadari dan menerima bahwa Ibu dan Ayah akan mengalami kondisi pasang surut saat tengah mencoba mendapatkan momongan. Untuk mencairkan dan menyegarkan suasana, Ibu dan Ayah bisa saling mengobrol dan mencari saran dari pasangan lain yang juga sama-sama tengah mencoba memiliki anak.

                Jika hidup Ibu terus dipenuhi rencana ketat pemonitoran suhu basal tubuh dan seks yang terjadwal, pertimbangkanlah untuk beristirahat sejenak dan melonggarkan pikiran. Ada baiknya Ibu dan Ayah berusaha untuk menghidupkan kembali rasa cinta dan kegembiraan yang membawa Ibu dan Ayah akhirnya memutuskan untuk menikah. Ibu tentu sudah pernah mendengar banyak kisah soal pasangan yang akhirnya mengandung setelah menjalani liburan atau ketika mereka berhenti berusaha terlalu keras, kan?

                Cara selanjutnya dari mengatasi kecewa tak kunjung hamil adalah, jika acara pertemuan atau perayaan tertentu terasa terlalu menyakitkan bagi Ibu—katakanlah semua saudara kerabat sudah memiliki bayi sejak dua tahun lalu, atau Ibu selalu saja mendapat undangan untuk begitu banyak acara akikah—izinkan diri Ibu untuk menghindari dari menghadiri acara-acara tersebut, khususnya ketika Ibu tengah menghadapi masa-masa sulit. Pergi ke acara tersebut mungkin hanya akan membuat Ibu merasa tersiksa. Untuk mengakalinya, Ibu bisa mengirimkan kado yang bisa dibeli lewat toko online (seandainya pergi ke toko mainan atau butik bayi membuat Ibu merasa semakin tertekan).

                Selain itu, ingatlah untuk mengejar minat Ibu yang lain—atau mencari hobi baru. Jika Ibu selalu ingin belajar gitar, lakukan saja. Jika mendaki gunung adalah hobi Ibu sejak dulu, tidak ada salahnya untuk memulainya kembali. Atau ikutilah kursus—melukis, menari, atau kegiatan lain yang selalu menggoda minat Ibu. Jangan lupa, tertawa adalah salah satu penyembuh terbaik. Tontonlah film komedi, menonton langsung pertunjukan stand-up comedy, atau membaca ulang novel atau komik yang selalu bisa membuat Ibu tertawa. Tentunya, jika bisa membuat Ibu merasa lebih baik, tak ada salahnya untuk menangis, asalkan bisa meringankan beban Ibu.

                Yang terakhir, jika Ibu telah mencoba memiliki anak selama setahun namun belum juga membuahkan hasil, Ibu mungkin ingin berkonsultasi dengan dokter kandungan. Banyak masalah relatif mudah ditangani, jadi Ibu bisa mengakhiri segala kekecewaan itu lewat diagnosa yang bisa membantu Ibu untuk memiliki momongan.