Tak Kunjung Dikaruniai Bayi

By Santi Hartono, Jumat, 21 Agustus 2015 | 04:00 WIB
Tak Kunjung Dikaruniai Bayi (Santi Hartono)

Tabloid-Nakita.com. - Selama satu tahun atau lebih setelah pernikahan belum dikaruniai buah hati, sebaiknya suami istri segera konsultasi ke dokter. Apalagi jika suami istri rutin melakukan sanggama 2 atau 3 kali seminggu dan tanpa memakai kontrasepsi.

   Atau jika sang istri pernah mengalami kehamilan tetapi tidak bertahan lama (keguguran). Dengan begitu, konsultasi dengan dokter akan mengungkapkan berbagai kemungkinan penyebab mengapa Anda tidak kunjung hamil juga. Susan Board, MD., ginekolog dari Pusat Kesehatan Wanita di Chevy Chase, Maryland menambahkan bahwa wanita berusia 30-35 tahun harus segera ke dokter setelah 6-9 bulan tidak hamil tanpa kontrasepsi pada wanita berusia 35-40 tahun setelah 6 bulan, dan pada wanita berusia 40 tahun setelah 3 bulan.

   Namun demikian, ada berbagai kondisi yang memerlukan pertolongan dokter tanpa harus menunggu sampai satu tahun tidak hamil. Kondisi-kondisi itu misalnya: siklus haid tidak teratur, suami atau istri pernah mengalami penyakit infeksi (seperti TBC, sifilis, atau gondongan), pernah operasi perut, pernah melakukan aborsi, pernah memakai alat kontrasepsi dalam rahim, suami/istri berusia lebih dari 35 tahun, suami mengalami ejakulasi dini atau tak mampu ereksi serta istri mengalami keguguran dua kali atau lebih sebelumnya.

     Beberapa dokter atau rumah sakit yang memiliki klinik infertilitas, selalu menganjurkan pasien datang konsultasi bersama pasangan (suami dan istri) apalagi pada kunjungan pertama. Hal ini dilakukan agar pasien dapat mendengar bersama-sama berbagai penjelasan secara langsung.

   Selain itu, pemeriksaan dan penanganan infertilitas memang perlu dilakukan pada suami dan istri sebagai suatu kesatuan biologis. Biasanya dokter akan memeriksa suami dulu karena pemeriksaan suami lebih mudah dan tidak mengandung risiko. Kalau ternyata sperma suami jumlah dan kualitasnya cukup untuk membuahi istri, baru kemudian pemeriksaan yang lebih mendalam dilakukan terhadap istri.