Usia Pria Tentukan Kualitas Sperma

By Santi Hartono, Senin, 29 September 2014 | 13:00 WIB
Usia Pria Tentukan Kualitas Sperma (Santi Hartono)

Tabloid-Nakita.com –  Dr. Brian D’Onofrio memimpin penelitian atas 2.615.081 orang Swedia yang terlahir antara 1973 dan 2010. D’Onofrio adalah dosen tamu di Indiana University Department of Psychological and Brain Sciences‚ Amerika Serikat. Hasil penelitiannya―yang paling lengkap dan paling komprehensif dari semua studi tentang bagaimana usia pria memengaruhi keturunan―telah diterbitkan secara online oleh jurnal kesehatan JAMA Psychiatry.

    Studi di Indiana tersebut meneliti dampak usia ayah saat anak lahir dengan beberapa ukuran tertentu:•    Psikiatri•    Attention-deficit / hyperactivity disorder (ADHD) atau di Indonesia disebut juga Gangguan Pemusatan Perhatian/Hiperaktif (GPPH) atau Gangguan Hiperkinetik•    Autisme•    Gangguan Bipolar•    Psikotik•    Penyalahgunaan obat-obatan terlarang•    Percobaan bunuh diri•    Akademis•    Kurangnya prestasi•    Pencapaian edukasi yang rendahKetika analisa data mencakup populasi umum‚ tidak ada kecenderungan signifikan yang terlihat. Anak-anak yang lahir dari ayah yang lebih tua lebih cenderung didiagnosa dengan beberapa ukuran penelitian saja

Keterkaitan mencolok antara ayah dan anak-anak mereka muncul ketika dilakukan perbandingan antarsaudara. Perbandingan tersebut memperlihatkan risiko yang meningkat pada semua ukuran yang digunakan dalam penelitian dan hasilnya lebih tinggi daripada yang diperkirakan.

Sebagai contoh‚ antara anak yang terlahir saat ayahnya berumur antara 20-24 tahun dengan adik mereka yang lahir saat sang ayah berumur 45 memperlihatkan bahwa‚ pada anak yang terlahir belakangan mengidap gangguan:•    Autisme―3 kali lebih banyak •    ADHD―13 kali lebih banyak•    Bipolar―24 kali lebih banyak

Menurut D’Onofrio‚ mutasi gen pada  DNA manusia muncul lebih sering seiring bertambahnya usia pria. Mutasi gen muncul saat spermatogenesis‚ ketika sperma diciptakan‚ dan mutasi ini akan mempengaruhi kesehatan saraf keturunannya. Pada 2012‚ peneliti di Islandia mempelajari efek usia ayah terhadap tingkat austisme dan skizofrenia pada keturunannya. Dari 78 genom yang diteliti‚ peningkatan risiko untuk autisme dan skizofrenia terjadi sebesar 20% sampai 30% dikaitkan dengan usia ayah. Nah‚ sekarang sudah jelas kan bahwa ternyata usia pria tentukan kualitas sperma.