Tabloid-Nakita.com Selama ini, pria dianggap memiliki kesuburan yang waktunya tidak terbatas, sehingga ia bisa saja memiliki anak ketika usianya sudah di atas 70 tahun. Toh, para peneliti tidak mendukung pernyataan tersebut. Mereka membuktikan bahwa periode subur pria ada batas waktunya, kerena beberapa faktor utama kesuburan pria ternyata mengalami penurunan seiring usia.
Kesuburan pria bisa dibatasi oleh usia‚ kesehatan‚ dan faktor-faktor lain‚ meski memang pria umumnya memiliki periode subur yang lebih panjang ketimbang wanita. Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh National Institutes of Health di Amerika Serikat‚ kesuburan pria akan menurun hingga sekitar 30% setelah menginjak usia 40 tahun‚ dibandingkan pria berumur di bawah 30 tahun. Selain itu‚ efektivitas sperma juga dipengaruhi oleh usia seiring meningkatnya fragmentasi DNA sperma dari dekade ke dekade. Fragmentasi sperma yang kian meninggi akan menurunkan kualitas sperma dan berdampak negatif pada kesuburan. Semua pria mengalami sejumlah fragmentasi (umumnya antara 10 hingga 15% sperma). Saat persentase itu naik, kualitas sperma akan menurun meski jumlah spermanya tetap sama.
Bagi pria‚ selain usia dan kesehatan‚ masih terdapat satu faktor lagi yang bisa menjadi penyebab menurunnya kesuburan. Faktor genetika yang diwariskan dari garis keluarga juga bisa memengaruhi kesuburan pria. Jika ingin tahu apakah pasangan kita memiliki faktor genetika yang bisa menyebabkan masalah kesuburan‚ ajak dia berkonsultasi ke dokter kandungan, lalu minta rujukan untuk melakukan pemeriksaan genetika. Karena itu jika Papa dan Mama ingin mendapatkan momongan―apalagi lebih dari satu―lakukanlah segera karena ternyata‚ seperti halnya perempuan‚ periode subur pria ada batas waktunya.