Mandul Akibat Kegagalan Ovarium Prematur

By Heni, Jumat, 5 September 2014 | 06:00 WIB
Mandul Akibat Kegagalan Ovarium Prematur (Heni)

TabloidNakita.com - Sulit hamil? Jangan-jangan Mama mengalami kegagalan ovarium prematur, yaitu kondisi yang disebabkan hilangnya fungsi normal dari ovarium sebelum usia 40  tahun. Dikatakan gagal karena ovarium tidak lagi memproduksi hormon estrogen dalam jumlah normal dan tidak bisa melepaskan sel telur secara teratur. Hasilnya, infertilitas alias mandul. Untunglah kini ada terapi estrogen atasi kemanduan.

 

Kegagalan ovarium prematur kadang dikaitkan dengan menopause dini, tapi keduanya merupakan sebuah kondisi yang berbeda. Perempuan dengan kegagalan ovarium prematur masih mengalami haid secara tidak teratur atau sesekali dalam setahun, dan  bahkan mungkin bisa hamil. Sedangkan perempuan yang mengalami menopause dini siklus menstruasinya sudah berhenti dan tidak mungkin bisa hamil lagi. Mengembalikan tingkat estrogen pada perempuan dengan kegagalan ovarium prematur dapat mencegah terjadinya komplikasi, seperti osteoporosis (pengeroposan tulang), tapi untuk infertilitas lebih sulit diobati.

 

Apa saja gejala yang biasa timbul saat kegagalan ovarium permatur?

Ciri-ciri dari kegagalan ovarium prematur mirip gejala yang timbul saat menopause, seperti siklus haid yang tidak teratur, hot flashes, keringat malam, vagina kering, cepat emosi, susah konsentrasi, dan berkurangnya gairah seksual.

 

Kapan Anda boleh mulai merasa cemas dengan kemandulan akibat kegagalan ovarium prematur?

Jika Anda sadar sudah tidak menstruasi selama 3 bulan atau lebih. Segeralah ke dokter untuk mencari tahu penyebabnya. Sebab absen haid bisa juga disebabkan oleh kehamilan, stres, atau perubahan dalam pola makan dan olahraga.

 

Apa saja penyebab terjadinya kegagalan ovarium prematur?

Pada perempuan dengan fungsi ovarium normal, kelenjar di bawah otaknya melepaskan hormon tertentu selama siklus menstruasi, yang membuat sejumlah sel telur yang belum matang (terdapat dalam folikel) di ovarium mulai berkembang. Biasanya, hanya ada satu folikel yang matang setiap bulannya. Ketika sudah matang, folikel akan terbuka dan melepaskan sel telur. Lalu, telur akan memasuki saluran tuba falopi. Di saluran inilah sel sperma bisa membuahi sel telur dan menghasilkan kehamilan. Nah, sedangkan kegagalan ovarium prematur merupakan hasil dari dua proses ini: penipisan folikel (akibat masalah genetik atau kemoterapi) atau gangguan folikel (akibat penyakit autoimun). Dokter juga bisa mendiagnosis kegagalan ovarium prematur lewat pengukuran kadar follicle-stimulating hormone (FSH) yang meningkat pada perempuan dengan gangguan ini. Kegagalan ovarium prematur menjadi penyebab terjadinya infertilitas, osteoporosis, depresi dan kecemasan. Sebagian besar masalah tadi dikarenakan menurunnya kadar hormon estrogen yang dipicu oleh kegagalan ovarium prematur.

 

Siapa saja yang berpotensi mengalami kegagalan ovarium prematur?

Perempuan berusia antara 35-40 tahun, atau memiliki riwayat keluarga yang menderita kegagalan ovarium prematur.

Jenis pengobatan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya?

Pengobatan kegagalan ovarium prematur akan fokus dilakukan pada peningkatan kadar hormon estrogen, seperti terapi estrogen yang akan membantu mencegah osteoporosis, meredakan hot flashes, dan sebagai kompensasi dari estrogen yang tidak lagi diproduksi ovarium. Pemberian sumplemen kalsium dan vitamin D juga membantu mencegah osteoporosis.

Sayangnya, hanya 10% perempuan dengan kegagalan ovarium prematur yang masih bisa hamil. Kesempatan itu akan meningkat hingga 50% jika menjalani program bayi tabung. (AA)