Pria Bisa Alergi Sperma Sendiri

By Heni, Senin, 6 April 2015 | 10:41 WIB
Pria Bisa Alergi Sperma Sendiri (Heni)

Alergi sperma tidak melulu dialami perempuan, pria bisa alergi sperma sendiri, lo. -Secara alami, tubuh memberi respon kekebalan (antibodi) terhadap benda atau zat asing (antigen) yang masuk ke dalamnya. Sperma termasuk salah satu antigen. Terpaparnya sistem kekebalan dengan sperma akan menyebabkan produksi antibodi terhadap sperma. Nah, alergi sperma tidak melulu dialami perempuan, kaum pria pria bisa alergi sperma sendiri.

 -Penjelasannya, produksi sperma pada testis terjadi dalam tubulus seminiferus, yang memiliki lapisan pelindung terhadap proses produksi sperma (spermatogenesis). Lapisan pelindung ini mencegah sperma yang sudah matang melakukan kontak dengan sistem kekebalan tubuh. Dengan begitu, antibodi sebagai reaksi terhadap sperma sendiri tidak terbentuk. Ini yang membuat pria bisa alergi sperma sendiri.-Jika terjadi kerusakan pada lapisan tersebut,  maka sperma terbaca sebagai zat asing (antigen) yang akan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk membentuk antibodi. Gangguan ini mungkin tidak terasa, kecuali bila kerusakan pelapis berupa selaput ini membuat testis membengkak dan nyeri. Umumnya kerusakan selaput tadi disebabkan trauma testis, torsi (pemuntiran di testis), biopsi atau tindakan operatif tumor di testis, infeksi saluran genitalia pria (saluran reproduksi pria) karena kurang bersih,  infeksi penyakit menular seksual, maupun karena infeksi yang terjadi di waktu  kecil, seperti gondongan (mumps).

 -Kerusakan  lapisan pelindung sperma ini tadi membuat sel darah putih dan sistem imun tubuh menyerang sperma sendiri dengan membentuk antibodi dan terjadilah alergi sperma sendiri. Akhirnya, sperma jadi menggumpal.  Hal ini bahkan bisa juga memengaruhi kuantitasnya, sehingga kurang dari 20 juta sel per cc/ml air mani (semen).-Sebenarnya, walau kurang dari  20 juta sel per cc/ml air mani, jika kualitasnya bagus, masih ada kemungkinan salah satu dari sperma tersebut bisa menembus sel telur dan akhirnya menimbulkan kehamilan. Lain halnya jika sperma menggumpal dan kualitasnya terganggu, maka akan sulit baginya menembus saluran reproduksi  calon ibu karena gerakan sperma jadi terhambat.