TabloidNakita.com - Cukup banyak perempuan yang alergi terhadap sperma pasangannya. Alergi sperma bisa menghambat kehamilan.
PENYEBAB ALERGI SPERMA
Alergi sperma terjadi ketika seorang perempuan memiliki reaksi sistem imun internal terhadap protein yang ada dalam sperma pasangannya. Reaksi ini menyebabkan tubuh perempuan melawan dan melumpuhkan sel sperma yang masuk ke dalam serviks (leher rahim) dan uterusnya (rahim). Itu sebabnya, Alergi sperma bisa menghambat kehamilan
TINGKAT ALERGI SPERMAGejala alergi sperma bisa berupa rasa panas, gatal atau peradangan usai melakukan hubungan intim, dan kondisi ini disebabkan oleh reaksi terhadap sperma atau air mani sebagai medium pembawa sperma. Asal tahu saja, sperma memiliki sifat basa, karena itu menjadi sangat mudah bagi kuman-kuman yang tidak normal untuk berkembang biak di situ.
Meski terkadang simtom (gejala) alergi sperma tampak sangat ringan, tak jarang timbul juga reaksi yang cukup parah seperti munculnya ruam atau bahkan anafilaksis (suatu reaksi alergi berat berupa sesak napas). Untuk mengetahui apakah Anda memiliki alergi sperma atau tidak, dokter spesialis alergi bisa melakukan tes kulit terhadap air mani dan sperma pasangan terlebih dahulu untuk melihat apakah benar ada reaksi yang terjadi.
AKIBAT ALERGI SPERMAAlergi sperma ternyata bisa berkontribusi pada kesuburan dalam dua cara. Pertama, kondisi ini akan membuat perempuan menolak pasangannya untuk melakukan hubungan intim yang tidak terproteksi. Padahal proteksi ini akan menghambat kehamilan.
Kedua, reaksi internal terhadap sel sperma akan menurunkan kesempatan seorang perempuan untuk hamil. Mengapa? Sebab sistem imum istri akan memproduksi zat antibodi yang akan melawan protein milik sperma pasangan seperti layaknya kuman. Antibodi ini akan merusak pergerakan sel sperma, sehingga membatasi kemampuan gerak sperma untuk berenang ke tuba falopi (saluran indung telur). Di saluran inilah sperma berkesempatan untuk membuahi sel telur. Jadi cukup jelas, alergi sperma bisa menghambat kehamilan
MENYIASATI ALERGI SPERMAUntuk perempuan yang belum ingin hamil, reaksi alergi sperma ini bisa dicegah dengan cara meminta pasangan menggunakan kondom setiap kali berhubungan intim. Penggunaan kondom saat berhubungan intim akan mencegah sperma masuk ke dalam vagina.
Studi menemukan 20-40% pasangan dengan alergi sperma mendapatkan keturunan melewati teknologi reproduksi berbantu (TRB), yaitu prosedur perawatan kesuburan yang membutuhkan tindakan operasi untuk mengeluarkan sel telur dan mempertemukannya dengan sel sperma di laboratorium, lalu hasilnya ditanam di rahim istri. Selain TBR, suami istri juga bisa mempertimbangkan penggunaan intrauterine insemination (IUI), yaitu inseminasi buatan dengan menyuntikan sel sperma ke rahim istri dengan bantuan kateter. (AA)