Ragam Pengobatan Alergi Sperma

By Heni, Senin, 23 Juni 2014 | 13:00 WIB
Ragam Pengobatan Alergi Sperma (Heni)

Alergi sperma bisa menghambat kehamilan. Itu sebabnya alergi sperma perlu diobati. berikut ini ragam pengobatan alergi sperma.ASAL MUASAL ALERGI SPERMA

Alergi sperma terjadi jika secara alami tubuh memberi respons kekebalan (antibodi) terhadap cairan sperma atau air mani (yang dianggap sebagai zat asing atau antigen) yang masuk ke dalamnya. Paparan cairan sperma atau air mani ini memicu diproduksinya zat antibodi terhadap sperma. Adanya zat antibodi yang keluar sangat menghambat gerakannya menuju saluran telur. Akibatnya, sperma tak akan mencapai sel telur. Kehamilan pun tidak terjadi. Tidak hanya perempuan, pria pun bisa mengalami alergi terhadap spermanya sendiri, sehingga produksi sperma terganggu. Agar terjadi pembuhaan, perlu pengobatan alergi sperma.

PENGOBATAN ALERGI SPERMA

Pengobatan alergi sperma tak bisa dilakukan melalui desensitisasi (suntikan ekstrak penyebab alergi,  dalam hal ini  sperma, ke tubuh penderita alergi).  Alasannya, cairan mani  yang mencetuskan alergi merupakan senyawa dari berbagai zat.  Upaya meredakan alergi bisa dilakukan dengan menelisik sumber protein yang sering dikonsumsi suami dan terakumulasi sebagai zat-zat dalam air mani. Artinya jika alergi  ini disebabkan zat-zat makanan,  maka ada kemungkinan bisa terjadi perubahan. 

BERBAGAI PENGOBATAN ALERGI SPERMA

-Terapi Steroid

Yaitu menekan antibodi dengan obat-obatan dalam bentuk tablet atau suntikan.

-Pencucian Sperma untuk Terapi Inseminasi

Terapi ini dilakukan bila kualitas sperma kurang baik. Caranya, suami akan diminta melakukan masturbasi. Kemudian spermanya ditampung dalam suatu wadah dan dilakukan pencucian di laboratorium. Setelah itu, dipilih yang bagus dan dimasukkan ke dalam rahim dengan alat inseminasi, sehingga sperma tersebut bisa mencari sendiri sel telur.

-Teknologi Reproduksi Berbantu

Dilakukan dengan menyuntikkan langsung sel sperma terbaik suami pada sel telur yang sudah diambil melalui laparoskopi. Prosesnya dilakukan di laboratorium.  Hasil  pembuahan itu kemudian ditanam di rahim.