Heboh! Foto Janin yang Menderita Karena Ibunya Merokok

By Ipoel , Jumat, 25 Desember 2015 | 20:00 WIB
Heboh! Foto Janin yang Menderita Karena Ibunya Merokok (Ipoel )

Tabloid-Nakita.com - Merokok tidak hanya berbahaya bagi kesehatan ibu hamil, tapi juga janin yang dikandungnya. Demikian teori kesehatan berujar. Ajaibnya, sebuah penelitian di Durham University menunjukkan pergerakan dramatis sekaligus mengejutkan tentang reaksi janin yang menderita akibat ibunya merokok.

Baca Juga:  Heboh anak meninggal karena tersedak permen

Dr. Nadja Reissland yang menjadi bagian dari penelitian ini memperlihatkan beberapa pergerakan janin yang ibunya merokok dengan yang tidak. Bukan tanpa alasan bila Selama ini, beberapa orang (meski bukan ibu dari si janin) merokok karena tak tahu apa yang dialami si kecil dalam kandungan di dalam sana. Mungkin setelah melihat foto ini, kita akan lebih peka dan menghindari merokok di dekat ibu hamil. Atau lebih baik lagi bila akhirnya bisa berhenti merokok.

Foto bagian atas menunjukkan janin dari ibu yang merokok. Melalui sebuah scan 4D, tampak pergerakan bayi dari 20 ibu yang merokok. 4 orang di antaranya bahkan bisa merokok hingga 14 batang sehari. Take a look, bagaimana menderitanya janin di dalam situ.

Atas, janin yang ibunya merokok. Bawah, janin sehat yang ibunya tidak merokok via Dailymail

Heboh! Foto Janin yang Menderita Karena Ibunya Merokok

Menurut Dr. Nadja Reissland, janin yang ibunya merokok lebih sering melakukan gerakan di mulut dan menyentuh kepalanya. Beberapa penelitian terkait gerakan bayi di dalam perut ibu menyimpulkan bahwa, adanya sentuhan tangan bayi di kepala mengindikasikan ia sedang melindungi diri atau merasa gelisah.

Baca : Bayi tidak perlu bantal saat tidur. Ini alasannya

Tanda Bayi Gelisah Karena IBu Merokok

Heboh! Foto Janin yang Menderita Karena Ibunya Merokok

Seperti sebuah foto di atas, menunjukkan bagaimana kondisi janin dalam kandungan saat ibunya sedang mengalami stres. Ia memegang bagian wajah dan kepala yang menunjukkan tendensi kerisauan. Meski belum sepenuhnya berkembang, anak tetap bisa merasakan apa yang dirasakan ibunya.