Pelupa Saat Hamil, Happy Aja ya, Bu!

By Puri, Selasa, 28 Juli 2015 | 07:00 WIB
Pelupa Saat Hamil, Happy Aja ya, Bu! (Puri)

Tabloid-Nakita.com - Walau tak semua Ibu hamil mengalami sindrom pelupa, namun nyatanya kondisi tersebut banyak dialami Ibu saat memasuki trimester 3. Bahkan sindrom tersebut terus berlangsung sampai buah hati terlahir ke dunia. Namun, walau begitu Ibu tak perlu khawatir, karena sindrom lupa ini bukanlah penyakit berat yang memerlukan obat.Tak hanya itu, menurut Psikologi Anak, Anna Surti Ariani, menjadi pelupa saat hamil sebenarnya wajar saja. Tidak hamil pun orang bisa saja menjadi pelupa. Oleh karena itu, Ibu tak perlu terlalu memikirkan karena dapat membuat Ibu menjadi stres. Dan yang menjadi pemicu utama pelupa pada Ibu hamil adalah kurangnya konsentrasi. Untuk itu, perlu dicari terlebih dahulu apa yang membuat konsentrasi Ibu hamil berkurang, barulah dicari solusinya.Bahkan, salah satunya, penelitian milik para ahli dari Royal Australian & New Zealand College of Obstetricians and Gynaecologist, Auckland. Mereka menyatakan, mamil di trimester 3 sangat mungkin mengalami penurunan memori, seperti melupakan pesan yang disampaikan oleh orang lain atau kesulitan memahami informasi yang didapat.Akan tetapi, sebaiknya Ibu tak terlalu dipikirkan justru sebaiknya dibawa happy saja. Karena, yakinlah BU, selama rutin memeriksakan kandungan ke dokter atau bidan, serta menjalani hidup sehat, menjadi pelupa tak akan memengaruhi kesehatan buah hati dalam kandungan. Bahkan, tak ada kaitannya dengan perubahan hormon dalam tubuh, sehingga tak perlu menjadi beban. Begitulah paparan Kartika Hapsari, spesialis Obstetri dan Ginekologi RSAB Harapan Kita, Jakarta. Nina pun menambahkan, tak perlu memaksakan diri untuk mengingat semua hal. Tak perlu juga membuat target yang terlalu tinggi seperti “besok saya tidak akan menjadi pelupa lagi”.“Ketimbang stres karena memikirkan lupayang tak kunjung pergi, nikmatilah sindrom ini sebagai bagian dari paket kehamilan. Karena momen sembilan bulan terlalu sebentar dan berharga untuk diisi oleh rasa cemas atau takut,” lanjut Nina.So, Happy Mama, happy baby!