Bolehkah Ibu Hamil Konsumsi Junkfood?

By Puri, Senin, 27 Juli 2015 | 02:00 WIB
Bolehkah Ibu Hamil Konsumsi Junkfood? (Puri)

Tabloid-Nakita.com - Ibu hamil memang dianjurkan untuk mengonsumsi makanan sehat agar Ibu tetap sehat selama masa kehamilan dan si kecil dapat tumbuh dengan baik serta lahir dengan keadaan sehat. Namun, selama hamil kebanyakan Ibu ingin makan makanan yang pedas, asam serta junkfood.Lalu, sebenarnya bolehkah jika Ibu hamil mengonsumsi junkfood?Pola makan yang baik bagi ibu hamil dianjurkan pola makan gizi seimbang. Gizi seimbang adalah gizi dimana dalam menu makanan sehari-harinya mengandung unsur zat gizi sumber karbohidrat (60-65% dari kebutuhan kalori dalam sehari), sumber protein (10-15% dari kebutuhan total kalori sehari), kandungan lemak (25-30% dari kebutuhan total kalori sehari), kandungan vitamin dan mineral, serta kecukupan air yang sesuai.Aplikasinya, gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari adalah makanan yang mengandung unsur 4 sehat 5 sempurna (sesuai proporsi yang dianjurkan) yang terdiri dari nasi atau sejenisnya, lauk pauk (hewani dan nabati), sayuran, buah-buahan, dan susu. Adapun frekuensi makan sebaiknya diberikan dalam porsi kecil dan sering.Nah, makanan dan minuman bagi ibu hamil haruslah yang baik (alamiah), segar, sehat, dan halal. Tak ada toleransi terhadap makanan yang tidak sehat, seperti junk-food, karena dampak pada janin tidak dapat dipastikan seperti apa dan kapan terjadinya. Misalnya, pengawet makanan yang memakai boraks akan menyebabkan kerusakan pada sel-sel janin bila zat tersebut menembus jaringan plasenta (ari-ari). Contoh lain, minuman beralkohol, dapat menyebabkan sindrom alkohol atau kumpulan kelainan pada janin, misalnya wajah yang khas dan keterbelakangan mental atau intelektual.Cara mengimbanginya adalah dengan segera menghentikan makanan dan minuman yang tidak sehat tersebut, perbanyak memakan sayuran segar dan buah-buahan. Memang ada yang dikenal dengan mengidam, saat itu ibu hamil menginginkan sesuatu yang tidak biasanya atau tiba-tiba sangat tidak suka pada sesuatu yang sebelumnya amat disukainya. Mengidam umumnya hilang pada usia kehamilan sekitar empat bulan. Bila masih terdapat keluhan yang berkaitan dengan mengidam, perlu dilakukan analisis psikologis untuk mencari penyebabnya.Semoga bermanfaat ya, Bu!