Amankan Berolahraga di Awal Kehamilan?

By Puri, Jumat, 10 Juli 2015 | 05:00 WIB
Amankan Berolahraga di Awal Kehamilan? (Puri)

Tabloid-Nakita.com - Kalau terbiasa olahraga lalu berhenti, duh… rasanya badan sakit semua! Tapi di awal kehamilan ini boleh enggak sih kalau Ibu tetap melakukan latihan fisik?Menurut Dr. Achmad Mediana SpOG, Ibu hamil tetap boleh berolahraga (horeee…!), namun tentu selama kehamilannya tidak berisiko. Seperti apa kehamilan yang dianggap berisiko? “Diantaranya, kehamilan dengan plasenta previa.  Selama tidak mengeluarkan flek, boleh saja olahraga ringan, tapi bila sering perdarahan, harus istirahat total,” ujar dokter kebidanan dari klinik AMS, Jakarta ini. Pasien dengan kelainan jantung atau penyakit-penyakit berat lainnya juga tidak disarankan berolahraga. Nah, bagi Ibu hamik yang kondisinya fit dan bugar silakan melanjutkan hobinya berolahraganya. Namun, Achmad mengingatkan, tidak semua aktivitas fisik boleh dilakukan di trimester pertama kehamilan.  “Ibu hamil tidak memerlukan olahraga yang menitikberatkan pada kekuatan. Olahraga yang dibutuhkan ibu hamil adalah yang sifatnya melenturkan dan membuat daya tahan tubuhnya bagus,” katanya.Bagi para Ibu yang sebelum hamil sudah terbiasa olahraga akan memiliki keuntungan tersendiri. Stamina tubuh mereka umumnya bagus dan tidak sering mengalami kontraksi dan keputihan. “Bila kebiasaan olahraga ini dilanjutkan selama kehamilan, perkembangan tubuh Ibu dan janin juga akan sehat,” ungkap Achmad.Akan tetapi yang tidak disarankan adalah hobi Ibu yang menuntut latihan-latihan fisik berisiko tinggi, seperti body combat, diving, dan sebagainya.  Begitu juga olahraga yang memiliki gerakan berbahaya bagi janin, seperti melompat dan menghentak-hentak, angkat beban maupun lari . Olahraga yang membebani otot perut juga sebaiknya tidak dilakukan.Selain olahraga secara teratur, Achmad menyarankan beberapa hal ini untuk menjaga kebugaran Ibu selama kehamilan.-Periksakan kesehatan secara teratur.- Makan cukup dengan gizi seimbang, terutama perbanyak protein, buah dan sayur. Pastikan hanya makanan  segar yang Mama konsumsi.- Tidur teratur, 6—8  jam setiap hari.- Minum lebih banyak dari biasanya. - Hindari bekerja lembur dan bekerja berat.- Hindari aktivitas kasar, misalnya  mengangkat beban berat. - Usahakan untuk selalu relaks. Nah, siap (terus) berolahraga?  Jangan lupa saat berolahraga, hormon endorfin akan keluar dan membuat Mama lebih bahagia dan enerjik.