Nyaman Menjalani Kehamilan di Trimester 3

By Puri, Rabu, 8 Juli 2015 | 05:00 WIB
Nyaman Menjalani Kehamilan di Trimester 3 (Puri)

Tabloid-Nakita.com – Memasuki trimester 3, mulai muncul kekhawatiran Ibu mengenai kondisi kesehatan janin, harap-harap cemas bagaimana rupa bayi, sekaligus ketakutan Ibu menghadapi persalinan. Rasa cemas dan ketakutan itu kerap dialami oleh Ibu hamil.Ditambah lagi dengan “beban” fisik dan perut yang kian bertambah besar, sehingga seringkali membuat Ibu semakin sulit bernapas. Tidur tak bisa nyenyak, telentang salah, miring salah, dan menjadi serba salah jadinya. Pinggang dan punggung juga berasa sakit dan pegal. Berjalan sebentar saja sudah lelah. Mau kerja ini-itu juga sudah tak kuat, rasanya mudah lelah. Duh, betapa tak nyamannya di trimester akhir kehamilan ini!Lalu, apa yang sebaiknya Ibu lakukan? Berikut adalah beberapa solusi agar Ibu dapat menjalani kehamilan dengan nyaman di trimester 3, antara lain:

1. Ikut kelas senam hamilSenam hamil mengajarkan bagaimana Mama mengelola fisik dan psikis secara baik saat hamil dan menjelang persalinan. Selain itu, senam hamil juga diutamakan untuk Ibu yang baru pertama kali bersalin dan memang biasanya senam hamil dimulai pada trimester 3. Selain membantu tubuh lebih siap (latihan mengatur napas), Ibu juga jadi lebih percaya diri, lebih tenang dan santai dalam menghadapi persalinan

2. Melakukan self hypnosisIbu dapat melakukan hypnobirthing, yaitu suatu metode self hypnosis  dalam menghadapi kehamilan dan persiapan melahirkan sehingga berlangsung nyaman, tanpa sakit, lancar dan alami. Caranya dengan menciptakan ketenangan dan harmonisasi antara hati, pikiran, dan tubuh dengan memberi sugesti pada diri sendiri.

3. Ikut Terapi MusikTerapi musik bukan hanya untuk kecerdasan janin tetapi juga kenyamanan bermanfaat untuk Ibu. Terapi musik juga dapat menenangkan dan membantu kita selalu berpikir positif dalam menanti kehadiran si buah hati.

4. Sharing dengan pasanganSharing dengan suami mengenai apa yang telah Ibu alami sehari-hari sangatlah penting, terlebih lagi jika usia kehamilan Ibu sudah memasuki 36 minggu. Persiapan apa yang harus dibawa juga perlu didiskusikan dengan suami. Hal tersebut rupanya cukup membantu Ibu membayangkan apa yang akan terjadi saat melahirkan.