Rentang Waktu Antarkehamilan yang Ideal

By Santi Hartono, Kamis, 14 Mei 2015 | 08:00 WIB
Rentang Waktu Antarkehamilan yang Ideal (Santi Hartono)

Tabloid-nakita.com – Menentukan waktu yang tepat untuk mencoba memiliki anak lagi merupakan pilihan pribadi dan terkadang tidak sepenuhnya berada di dalam kuasa Mama. Terlebih lagi untuk wanita yang mulai membangun keluarganya saat sudah berusia 30an, mereka tidak punya kemewahan waktu yang terlalu panjang untuk mencoba hamil lagi karena peluang mereka untuk sukses akan semakin berkurang seiring bertambahnya usia. Dalam kasus ini, rentang waktu antarkehamilan yang ideal semakin singkat.

                Jika dilihat dari sudut pandang kesehatan, akan lebih baik untuk Mama memulihkan jiwa dan raga terlebih dulu—setelah melewati panjangnya proses kehamilan dan kelahiran anak pertama—sebelum mulai merencanakan kehamilan kedua, demi kesehatan Mama dan juga bayi-bayi Mama. Tinjauan yang dibuat tahun 2006 dari banyak studi di wilayah ini telah menunjukkan tingginya risiko bayi lahir prematur atau dengan berat badan rendah untuk bayi yang dikandung setelah enam bulan kehamilan pertama dibandingkan bayi-bayi yang dikandung di antara 18 sampai 23 bulan.

                Risiko ini juga masih berpeluang terjadi pada bayi yang dikandung di antara 7 sampai 17 bulan dari kehamilan sebelumnya, meski pun kemungkinannya menjadi lebih kecil. Jika Mama hamil lagi setelah 18 hingga 23 bulan kelahiran pertama, Mama akan punya cukup waktu untuk memulihkan tenaga dan mengembalikan nutrisi tubuh yang hilang akibat kehamilan pertama.

                Di sisi lain ada baiknya untuk Mama tidak menunda terlalu lama karena analisa selanjutnya menunjukkan bahwa bayi yang dikandung lebih dari lima tahun setelah kehamilan sebelumnya punya risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kelahiran prematur atau lahir dengan berat badan rendah.

                Dari sudut pandang gaya hidup, rentang yang lebih singkat antar kehamilan akan membuat Mama melewati masa pengasuhan bayi yang penuh kerja keras dengan lebih cepat. Yang sebaiknya diperhitungkan adalah biaya besar yang harus Mama siapkan dalam waktu singkat serta peluang terciptanya banyak pertengkaran karena kedua anak punya kesukaan akan hal yang sama di waktu yang hampir bersamaan.

                Sementara anak-anak yang jarak umurnya terlalu lebar bisa saja kelak tumbuh tidak terlalu akrab. Terkadang anak yang lebih besar merasa jengkel dengan adiknya karena merasa posisinya direbut oleh si pendatang baru.

                Rentang yang cukup lebar, antara 18 hingga 23 bulan setelah kehamilan pertama—yang dianggap sebagai rentang waktu antarkehamilan yang ideal—, memberikan Mama kesempatan untuk menikmati setiap anak sebagai individu dan memberikan mereka perhatian yang tidak terpecah selama tahun-tahun pertama kehidupan mereka. Dan dari segi keuangan, Mama punya waktu yang lebih panjang untuk menyimpan dana guna menutupi biaya melahirkan yang jumlahnya tidak sedikit.