Tabloid-Nakita.com - Tentu tidak semua janin memerlukan prosedur pematangan paru. Hanya janin dengan risiko tinggi yang perlu dilahirkan pada usia kehamilan 23—34 minggu, yaitu pada kondisi tertentu yang membuat dokter merasa janin ini lebih baik dilahirkan dibandingkan tetap dipertahankan di dalam rahim. Obat pematangan paru diperlukan dalam kondisi ini. Faktor-faktor yang bisa menjadi pertimbangan untuk dilakukan pematangan paru, misalnya karena Mama mengalami preeklamsia, penyakit jantung, ataupun kondisi janin yang pertumbuhannya terhambat, entah karena penyebabnya dari janin atau Mama.
Pada kondisi risiko kelahiran prematur, yaitu usia kehamilan 23—34 minggu sudah ada tanda-tanda persalinan. Meski dokter akan melakukan beberapa upaya untuk mencegah kelahiran prematur, tetapi tetap akan diberikan suntikan kortikosteroid untuk mempersiapkan apabila ternyata gagal menghambat persalinan prematur. Kortikosteroid yang diberikan pada janin lahir di usia kehamilan 23—34 minggu ini dapat mengurangi terjadinya komplikasi hingga 50% akibat belum matangnya paru-paru.
Di atas usia kehamilan 34 minggu, risiko terjadinya kelainan akibat ketidakmatangan paru sangat rendah. Karena itu, setelah janin berusia 34 minggu tak peru diberi obat-obatan untuk membantu maturasi paru. Selain juga pemberiaan obat di atas usia kehamilan 34 minggu tak akan ada perbedaan bermakna karena sudah terbentuk surfaktan yang cukup.
Begitu pun pada usia kehamilan di bawah 23 minggu, obat pematangan paru pemberian kortikosteroid tak akan bermanfaat, karena paru-paru janin belum bisa memproduksi surfaktan. Walau demikian, mungkin masih perlu diberikan pada Mama dengan kelainan tertentu, seperti diabetes melitus (DM), karena terjadi keterlambatan maturasi paru akibat penyakit tersebut.
Nah, obat kortikosteroid yang biasa digunakan untuk menstimulasi maturasi paru adalah Betamethasone yang diberikan dua kali melalui suntikan ke dalam otot (intramuskular) dengan dosis 12 mg selama 24 jam. Bisa juga Dexamethasone yang diberikan empat kali melalui suntikan ke dalam otot (intramuskular) dengan dosis 6 mg selama 12 jam. Kedua obat ini dengan dosis yang disebutkan, dinyatakan aman. Jadi, Mama tak perlu waswas.