Tabloid-Nakita.com - Berhubungan intim adalah salah satu cara untuk mendapatkan kehamilan. Tapi bukan berarti Anda harus berhenti melakukannya usai test-pack mengeluarkan hasil positif. Sayangnya, kehamilan kadang menjadi tembok penghadang gairah dengan kehadiran sisi buruk. Berikut sisi buruk seks saat hamil :
Perasaan kotor.
Kadang sulit bagi pria untuk menggabungkan kehamilan dan erotisme. Memiliki daya tarik seksual saat masa kehamilan, kadang membuat beberapa pasangan merasa melakukan hal yang ‘kotor’. Perasaan ini sangatlah normal, tapi bukan berarti 9 bulan Anda akan tetap diam saja, bukan? Bicarakan hal ini kepada pasangan. Jelaskan bahwa dekat secara fisik dan emosional akan menghilangkan keanehan Anda untuk berhubungan hingga proses persalinan dan menjadi orang tua baru dimulai.
Ketakutan akan keguguran.
Menjalani morning sickness pada trimester awal akan berdampak pada kehidupan seks Anda dengan pasangan. Plus, beberapa pasangan merasa khawatir aktivitas seks mereka akan membahayakan janin kecil yang ada di perut sang istri. Studi menunjukkan bahwa berhubungan intim tidak akan menggangu kehamilan yang normal dan tanpa komplikasi.
Koneksi yang terputus.
Kehamilan bisa membuat nafsu Anda dan pasangan naik, tapi sayangnya tidak selalu berbarengan. Itu normal untuk mengalami perubahan libido berbarengan dengan perubahan tubuh Anda. Sarannya: agar Anda dan pasangan bisa mendapatkan kepuasan yang sama, lakukanlah sistem self-pleasuring.
Dampak tubuh ‘besar’.
Ketika sedang hamil, sulit untuk Anda berada ‘di atas’ dan pasangan pun tidak bisa berada ‘di atas’ Anda saat melakukan hubungan intim. Tidak perlu disangkal lagi, kehamilan besar sering membuat pasangan kalah akal untuk mencari pose seks apa yang nyaman untuk berdua. Karena itu, sekali lagi, berpikirlah kreatif.(AA)