Tabloid-Nakita.com - Kehamilan merupakan suatu fase yang menguras banyak emosi, dan kecemasan adalah salah satu rasa yang dialami oleh mayoritas perempuan yang sedang hamil. Sangatlah normal jika Anda memiliki sedikit rasa takut, khawatir, bahkan mengalami kecemasan selama kehamilan.
Ketika rasa cemas melanda, akan sangat membantu jika Anda bisa belajar terlebih dulu tentang apa itu kecemasan, dan bagaimana hal tersebut bisa muncul saat Anda hamil.
Apa itu kecemasaan?
Kecemasan adalah respon alami dan adaptif yang dirasakan seseorang ketika mereka merasa tidak aman atau terancam. Kita bisa mengalami beragam macam ‘ancaman’ untuk melindungi keselamatan diri sendiri atau orang yang Anda sayangi.
Terkadang kita bisa cemas terhadap hal-hal yang spesifik, misal menunggu hasil diagnosis dokter. Beberapa ancaman nampak lebih kabur, seperti isting terhadap sesuatu yang buruk bakal terjadi. Kita juga mungkin mengalami kecemasan terhadap ancaman yang dibayangkan di kepala kita, seperti menggambarkan orang yang Anda sayangi mengalami kecelakan.
Ketika Anda cemas, beberapa bagian tubuh Anda akan bereaksi, seperti:
Pada tubuh: Mengalami peningkatakan detak jantung, sakit perut, rasa kencang pada dada dan tenggorokan, pernapasan yang pendek, hilangnya nafsu makan, hingga kesulitan untuk tidur dan tetap terlelap.
Pada pikiran: Terus-terusan berpikir mengenai masa depan, membayangkan skenario terburuk apa yang bakal terjadi, sering merenung, terus khawatir.
Pada perilaku: Menghindari beberapa situasi, aktivitas, tempat dan orang. Menjadi orang yang posesif dan mengontrol secara berlebihan. Meminta penghiburan dari orang lain secara terus-menerus. Memeriksa sesuatu berulang-ulang. Menjadi sangat berhati-hati dan sangat waspada terhadap bahaya.
Beberapa sinyal kecemasan yang mungkin muncul saat Anda hamil:
- Hilangnya nafsu makan.
- Mengalami kesulitan untuk tidur.
- Menjadi cepat emosi atau marah.
- Mengalami ketegangan otot, seperti grinding teeth(menggertakkan gigi), sakit pada leher dan bahu, nyeri punggung, dan otot berkedut.
- Kesulitan untuk berkonsentrasi dan fokus.
- Menjadi sering lupa. (AA)