Tabloid-Nakita.com - Tak hanya mampu timbulkan masalah pada proses ovulasi, obesitas juga dapat berkontribusi dalam meningkatkan risiko masalah infertilitas pada perempuan dengan siklus ovulasi yang normal. Mengapa orang gemuk sulit hamil? Ini jawabannya.
Studi dari Amsterdam's Academic Medical Center menemukan perempuan yang mengalami obesitas parah memiliki presentase 43% untuk tidak hamil ketimbang perempuan dengan berat badan normal. Para peneliti menemukan bahwa obesitas bisa menjadi faktor tambahan penyebab masalah fertilitas pada perempuan dengan siklus menstruasi teratur.
Studi ini melibatkan 3.029 pasangan yang sedang mengalami masalah dalam mendapatkan keturunan. Semua pasangan telah mencoba untuk kehamilan selama satu tahun atau lebih, dan tidak memiliki masalah fertilitas tertentu. Dimana si perempuan masih berovulasi dan memiliki setidaknya satu tuba falopi yang berfungsi, dan si pria memiliki hasil analisis sperma yang normal.
Kemudian para peneliti akan terus memantau para pasangan hingga si perempuan berhasil hamil atau sampai mereka memulai pengobatan kesuburan. Sebagai tahap awal, bobot badan, tinggi, dan kebiasaan merokok si calon ibu diukur. Berdasarkan body mass index (BMI), perempuan akan dikategorikan sebagai underweight, normal, overweight, dan obesitas.
Perempuan dengan tinggi 168 cm dan memiliki bobot tubuh 52-70 kilogram dianggap normal (BMI sekitar 18.5-24.9). Jika berat tubuhnya berkisar antara 70-84 kilogram, maka perempuan tersebut dikategorikan overweight (BMI 25-29.9). Dan masuk kategori obesitas jika beratnya antara 85 kilogram ke atas (BMI 30+)
Dalam studi yang dimasukan dalam jurnal Human Reproduction ini, mayoritas partisipan (86%) dikategorikan memiliki bobot normal atau overweight. Dan 10% masuk ke kategori obesitas, dengan BMI 30 atau lebih. Selama penelitian berlangsung, perempuan kategori obesitas paling sulit untuk hamil.
Perempuan dengan BMI 35 ditemukan 26% lebih kecil kemungkinannya untuk hamil ketimbang perempuan dengan bobot tubuh normal atau overweight tapi tidak obesitas. Dan perempuan dengan BMI 40 atau lebih, risiko untuk sulit hamil meningkat menjadi 43%.
Memang masih belum jelas bagaimana sebenarnya obesitas bisa mengganggu fertilitas perempuan yang masih bisa berovulasi normal. Peneliti menyatakan gangguan dari hormon leptin, yaitu hormon yang timbulkan rasa lapar dan pengeluaran energi, yang mungkin mencegah suksesnya proses fertilisasi atau pembuahan.