Tabloid-nakita.com – Ada Ibu yang merasakan pecah ketuban seperti semburan air yang deras, rembesan atau tetesan perlahan, dan ada juga yang merasakan di antaranya. Berikut ini, Ibu-Ibu yang lain akan menceritakan , tanda-tanda pecah ketuban, seperti apa rasanya, yang mungkin tidak Ibu bayangkan sebelumnya. Dimulai dari:
- Merasa lega. Banyak Ibu merasa lega ketika ketuban mereka pecah. Bagi beberapa, ketuban pecah menyemangati mereka untuk segera melahirkan. - Lega! Inilah saatnya saya harus mulai mendorong.- Letupan yang besar, kemudian saya merasa ringan akibat kurangnya sejumlah tekanan.- Saya hanya ingat kalau saya merasa lega selama beberapa detik sebelum rasa sakit mulai melanda.- Rasa lega yang singkat, kemudian saya menjadi semakin bersemangat karena bayi saya akan benar-benar keluar.- Rasanya luar biasa. Saya sudah akan melahirkan dan berada di rumah sakit, tidur telentang. Beberapa menit sebelumnya saya merasakan rembesan air, tapi saya tidak tahu apakah air ketuban saya pecah atau saya hanya berkeringat. Kemudian tiba-tiba saya merasakan semburan air mengalir hingga mata kaki dan tekanan di tubuh saya terlepas dan saya tertawa karena hal itu membuat saya merasa sangat lega.- Saat ketuban saya pecah (dengan sendirinya), saya sudah mengalami bukaan 9. Setelah menderita sakit yang sangat, rasanya benar-benar luas biasa, seperti mendapatkan momen damai selama beberapa waktu sebelum rasa sakitnya muncul lagi. Semua tekanan itu hilang selama beberapa saat. Dan rasanya hangat.- Saya perlu mendorong dan ketika melakukannya air ketuban saya menyembur keluar. Saya merasa sangat lega.- Ketuban saya pecah 15 menit sebelum bayi saya lahir. Bukaan saya sudah sempurna. Rasanya seperti ada air hangat yang menyiram tubuh saya. Rasanya menyenangkan, dibandingkan semua rasa sakit itu!
- Tidak merasakan apa-apa. Beberapa wanita tidak menyadari kalau ketuban mereka pecah.- Saya tidak merasakannya karena sudah diberi epidural.- Saya bahkan tidak tahu kalau ketuban saya pecah sampai saya sadar kalau tubuh saya basah.- Saya tidak tahu sampai saya terbangun dan pergi ke kamar mandi dan celana dalam saya sudah basah.- Saya tidak merasakannya karena kepala bayi saya sudah menyembul keluar.- Saya tidak tahu apa yang terjadi. Saya bangkit dan kursi saya sudah basah. Saya tetap tidak merasakan ada yang aneh kecuali setelahnya kontraksinya menjadi lebih dahsyat.- Saya tidak menyadari ketuban saya sudah pecah sampai saya melihat kasur rumah sakitnya basah.- Saya tidak merasakan apapun. Saya hanya menyadari ada air yang merembes saat kontraksi, dan perawat mengkonfirmasi kalau ketuban saya pecah, mungkin saat pemeriksaan dalam.
- Langsung terjaga. Ketuban tidak selalu memilih waktu yang normal untuk pecah.- Saat ketuban saya pecah, saya tengah tertidur di kamar. Semburan kecil di awal membangunkan saya (sepertinya, insting ibu bekerja di sini).- Saya terbangun dalam genangan air!- Ketuban pecah membuat saya terbangun. Rasanya seperti ketika Anda berdiri saat tengah menstruasi dan darah mengalir dalam jumlah sangat banyak setelah berbaring cukup lama.
- Tidak bisa dihentikan. Tanda pasti bahwa ketuban Ibu sudah pecah—sekali air itu keluar, Ibu tidak akan bisa menghentikannya.- Rasanya seperti sedang buang air kecil, jadi saya melakukan senam Kegel untuk menghentikannya, tapi dia tidak mau berhenti. Saat itulah saya tahu kalau yang keluar itu air ketuban.- Saya sedang duduk di toilet dan ingin mandi sebelum menjalani induksi yang sudah dijadwalkan. Saya berdiri dan merasakan ada semburan yang keluar, seperti saat sedang haid. Jadi saya duduk lagi, dan setelah sepertinya hal itu berhenti, saya kembali berdiri dan air kembali keluar. Saya mulai tertawa dan membuat suami saya terbangun. Saya tidak bisa bangun dari dudukan toilet karena air terus saja keluar.- Saya merasa aneh karena saya tidak bisa mengendalikannya.- Saya pergi ke kamar mandi karena saya merasa sedikit basah, dan setelah saya selesai buang air kecil, saya masih mendengar ada air menetes ke dalam toilet. Saya rasa seperti itulah rasanya, kencing yang terus-menerus.- Saya merasa terus mengeluarkan air dari tubuh saya, seperti pipis, dan tidak ada satu hal pun yang bisa saya lakukan untuk menghentikannya.
Demikian pengalaman sejumlah Ibu soal, tanda-tanda pecah ketuban. Kalau Ibu, apa yang Ibu alami saat pecah ketuban?