Tabloid-Nakita.com - Ingin melakukan pemeriksaan kehamilan pertama? Jika iya, persiapkan diri dengan mengetahui daftar tes apa saja yang akan dilakukan pada pemeriksaan kehamilan pertama Anda nanti. Ini pemeriksaannya:
Pemeriksaan fisik.
Anda akan menjalani pemeriksaan fisik, seperti mengukuran berat badan, tekanan darah, denyut jantung, kesehatan paru-paru, serta payudara.
Pemeriksaan panggul.
Saat pemeriksaan ini, tindakan pap smear akan dilakukan untuk melihat apakah ada risiko kanker serviks atau penyakit menular seksual. Selain itu dokter juga akan melakukan pemeriksaan bimanual, yaitu pemeriksaan dimana tangan kiri dokter berada di abdomen bagian bawah sedangkan dua jari tangan kanan (jari telunjuk dan tengah) masuk ke dalam vagina.
Tujuan dari pemeriksaan bimanual adalah untuk mengukur ukuran rahim dan panggul Anda. Dari pemeriksaan ini juga, dokter bisa memeriksa apakah ada ketidaknormalan pada kondisi rahim, ovarium, dan saluran tuba falopi calon ibu.
Pemeriksaan denyut bayi.
Dokter akan mendengarkan denyut jantung bayi dengan menggunakan alat khusus bernama doppler. Alat ini menggunakan gelombang ultrasonik (gelombang suara dengan frekuensi tinggi). Doppler biasanya tidak bisa mendeteksi denyut jantung bayi sebelum mereka berusia 10-12 minggu kehamilan.
Selain denyut jantung, dokter juga akan melakukan USG pada saat pemeriksaan kehamilan. Tahap ini dilakukan untuk memastikan kapan waktu bersalin Anda dan memeriksa denyut jantung si janin.
Pemeriksaan lab.
Dokter juga akan meminta calon ibu untuk melakukan beberapa tes laboratorium, seperti:
- Hitung Darah Lengakap atau Complete Blood Count (CBC). Tes ini akan memberikan informasi apakah ada masalah pada darah si ibu, seperti anemia (biasanya terjadi karena rendahnya kadar zat besi dalam darah).
- Tes HIV. Meski ini opsional, tapi sangat disarankan.
- · Rapid Plasma Reagen (RPR). Tes yang akan menyelidiki apakah si ibu memiliki sifilis (penyakit menular seksual) yang bisa ditularkan kepada janin. Sebab jika dibiarkan tidak terobati, kondisi akan memicu terjadinya kongenital sifilis (sifilis bawaan).
Dan kondisi ini akan menyebabkan kelainan bentuk pada tulang dan gigi bayi, kerusakan saraf, atau kerusakan otak. Bahkan bisa sebabkan bayi lahir meninggal.