Menyiapkan Kelahiran Si Kecil (3)

By Santi Hartono, Sabtu, 17 Oktober 2015 | 05:00 WIB
Menyiapkan Kelahiran Si Kecil (3) (Santi Hartono)

Tabloid-nakita.com – Tanpa banyak pengantar, berikut empat cara terakhir dari 10 cara menyiapkan kelahiran si kecil yang dimulai dari:

7. Mengetahui apa yang harus dilakukan saat proses kelahiran sudah dimulai.

Lama sebelum kontraksi pertama, Ibu sebaiknya sudah memiliki rencana pasti soal siapa yang harus dihubungi, ke mana harus pergi, dan kapan.

Dokter atau bidan akan memberikan Ibu serangkaian panduan yang jelas soal apa yang harus dilakukan ketika Ibu mulai menjalani proses kelahiran, seperti kapan harus menelepon dan kapan harus pergi ke rumah sakit atau rumah bersalin. Putuskan siapa yang akan membawa Ibu ke sana, dan cadangkan beberapa orang untuk memberikan bantuan saat Ibu memerlukannya.

Tentukan rute mana yang akan Ibu ambil—ini mungkin terdengar konyol, tapi akan sangat mengurangi beban pikiran Ibu. Termasuk di dalamnya mempelajari lokasi parkir mobil dan pintu masuk mana yang harus dilewati saat Ibu harus segera melahirkan.

Ibu bisa melakukan hal ini dengan sebelumnya pergi mengunjungi rumah sakit atau rumah bersalin. Dalam kunjungan tersebut, pelajari juga kebijakan rumah sakit dan berjalan-jalanlah untuk melihat ruang bersalin maupun ruang perawatan.

Jika memungkinkan, daftarkanlah diri Ibu dan selesaikan semua urusan administrasi sehingga ketika waktu melahirkan tiba, Ibu bisa melewati semua urusan birokrasi yang terkadang njelimet dan tinggal melahirkan si kecil.

8. Putuskan siapa yang akan menemani Ibu saat melahirkan

Ini adalah keputusan yang sangat personal. Beberapa Ibu menyukai ruangan yang dipenuhi orang, bersama Ayah, teman-teman, Ibu mereka, bahkan Ibu mertua juga diminta hadir untuk menyaksikan peristiwa penuh keajaiban itu dan menggalang dukungan. (Jika Ibu termasuk dalam kategori ini, cek terlebih dulu berapa orang yang diizinkan menemani Ibu oleh pihak rumah sakit atau rumah bersalin.)

Sebagian Ibu lebih suka ditemani sedikit orang saja. Berikan penjelasan kepada semua orang soal apa yang Ibu inginkan, sehingga kelak tidak timbul salah paham, pendukung yang tak diperlukan, atau nenek-kakek yang merasa tersinggung.

Selain itu, Ibu juga sebaiknya menunjuk seseorang sebagai “juru bicara keluarga” jauh sebelum Ibu melahirkan—yaitu seseorang yang bisa mengirimkan email dan menelepon (atau menyebarkan berita gembira lewat jejaring sosial media) agar semua orang mengetahui kelahiran bayi mungil Ibu. Ayah mungkin akan merasa senang jika diberi peran tersebut, tapi Ibu juga bisa meminta teman atau saudara untuk melakukannya.      

Yang terakhir, ingatlah bahwa persalinan bisa menjadi peristiwa yang melelahkan, dan meski akan ada banyak tamu yang terus bermunculan, yang paling utama adalah kesehatan Ibu. Jadi izinkan diri Ibu beristirahat dan tidur meski ada banyak teman dan saudara yang tengah berkunjung untuk menengok si kecil.