Menyiapkan Kelahiran Si Kecil (1)

By Santi Hartono, Sabtu, 17 Oktober 2015 | 07:00 WIB
Menyiapkan Kelahiran Si Kecil (1) (Santi Hartono)

Tabloid-nakita.com – Kehamilan selama 40 minggu memberikan kita banyak waktu untuk mempersiapkan diri menghadapi pengalaman intens proses melahirkan serta perubahan besar dengan hadirnya si kecil. Berikut ini cara menyiapkan kelahiran si kecil yang akan memudahkan Ibu baru menjalani kehidupannya yang super sibuk.

1.       Mencari tahu soal proses kelahiran

Bayangan bahwa Ibu harus menjalani proses melahirkan bisa saja menakutkan, dan Ibu mungkin tergoda untuk membuang hal itu jauh-jauh dari benak Ibu sampai waktunya tiba. Tapi Glade Curtis, dokter kandungan dan penulis buku Your Baby's First Year: Week by Week, menyarankan hal sebaliknya. “Berdasarkan pengalaman saya, wanita yang mencari tahu terlebih dulu soal proses melahirkan menjadi partisipan yang lebih aktif saat menjalani proses persalinannya sendiri, yang pada akhirnya menciptakan hasil yang lebih baik,” ujarnya.    Karena itu, cobalah untuk mempertimbangkan kursus prenatal, tempat Ibu bisa belajar soal tahap-tahap proses persalinan, pilihan dalam mengelola rasa sakit, teknik bernapas, dan peralatan medis yang mungkin digunakan saat Ibu melahirkan kelak. Kursus menawarkan banyal hal, jadi sebelum mengikutinya, pilihlah satu yang paling menarik minat Ibu. Akan lebih baik jika Ibu memulainya dengan mengikuti kelas ibu hamil untuk memastikan Ibu mendapatkan pengetahuan yang paling Ibu sukai—dan punya cukup waktu untuk mengikutinya dengan baik!    Yang perlu diingat, meski mempelajari semua hal yang berkaitan dengan persalinan merupakan langkah persiapan yang penting, tetap saja hal itu tidak akan memberikan Ibu kuasa penuh atas proses melahirkan yang akan dijalani.   Ada sangat banyak lekukan dan kelokan dalam setiap proses kelahiran, dan tidak ada seorang pun yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi. Semakin Ibu memahami dan menerima hal-hal yang berada di luar kekuasaan Ibu, semakin indah proses kelahiran yang akan Ibu jalani.   Alih-alih berfokus pada “persalinan yang sempurna”, tingkatkan pengetahuan Ibu atas hasil persalinan yang berbeda dan memutuskan cara Ibu menangani kemungkinan yang bervariasi tersebut.

2.       Menemukan dokter atau bidan untuk bayi Ibu

Waktu terbaik untuk mulai mencari dokter atau bidan yang akan menangani persalinan Ibu adalah di trimester kedua kehamilan. Meski tampaknya terlalu awal, Ibu sebaiknya memberikan diri Ibu cukup waktu untuk menemukan seseorang yang akan bisa menangani proses kelahiran Ibu dengan baik—yang bisa menerima asuransi kesehatan Ibu serta pasien baru. Bertanyalah kepada teman-teman maupun lingkungan sekitar akan masalah tersebut karena mereka bisa menjadi sumber rujukan yang baik.              Ibu mungkin juga ingin bertanya kepada pihak asuransi mengenai penggantian biaya proses persalinan dan cara memasukkan bayi Ibu ke dalam polis asuransi, serta dokter dan rumah sakit mana yang bekerja sama dengan mereka. Pastikan Ibu mengetahui berapa banyak yang ditanggung pihak asuransi dalam proses persalinan serta perawatan ibu dan anak pasca melahirkan.

3.       Kompak dengan Ayah

Seperti halnya Ibu yang mengajak Ayah mengobrol soal bagaimana Ayah bisa membantu Ibu dalam proses persalinan, pastikan untuk mendiskusikan apa-apa saja yang akan dibutuhkan satu sama lain saat si kecil sudah hadir. Ekspektasi yang berbeda bisa menciptakan konflik besar, jadi yang terbaik adalah menyepakati hal itu lama sebelum si kecil benar-benar hadir.        Jangan berasumsi bahwa Ayah akan tahu bagaimana kehadiran si kecil akan membuat kehidupan Ibu jungkir balik—atau bahwa Ibu akan sangat membutuhkan bantuannya. Ayah mungkin berharap akan tetap bisa pergi secara rutin ke gim atau hang out bersama teman-teman seperti sebelumnya, misalnya, sementara Ibu menganggap Ayah akan berada di sofa sepanjang malam menjaga si kecil sehingga Ibu setidaknya bisa beristirahat sejenak.        Bicarakan soal pembagian tugas dalam mengurus si kecil serta pekerjaan rumah tangga. Dan ajari Ayah soal hal-hal yang mungkin tidak terpikirkan olehnya, seperti membantu Ibu memberikan ASI dalam botol untuk si kecil.         Ibu juga bisa membuat hidup lebih mudah dengan mendiskusikan sejumlah keputusan besar sekarang juga. Nama si kecil, misalnya.

                Baru tiga dari 10 cara menyiapkan kelahiran si kecil yang dibahas di artikel ini. Ikuti terus artikel selanjutnya yang akan membahas 7 cara cerdas lain.