Tabloid-nakita.com – Hidup dengan bayi baru lahir bisa sangat melelahkan. Pada umumnya mustahil bagi Ibu untuk memiliki cukup waktu beristirahat dan berolahraga dalam bulan-bulan pertama yang sangat menantang. Biasanya pula Ibu akan sulit menjalani pola makan yang baik. Yang harus diingat, saat ini Ibu tidak hanya makan untuk diri sendiri tapi juga demi ASI si kecil, karenanya sangatlah penting untuk terus menjaga kondisi tubuh yang prima. Memilih makanan bergizi—dan mengikuti sejumlah strategi asupan gizi ibu baru akan membantu Ibu tetap berenergi di sepanjang siang dan malam yang sibuk. Strategi asupan gizi ibu baru yang bisa melonjakkan energi dimulai dari:
- Awalilah dengan sarapan yang bergiziSumber protein, seperti telur dan yogurt, dan sumber karbohidrat kompleks, seperti roti gandum utuh dan beras merah, merupakan pilihan sarapan yang lebih baik daripada karbohidrat simpel atau makanan yang mengandung gula. Berarti pada pagi hari, alih-alih mencari nasi putih, roti tawar putih, atau mie—semua yang termasuk dalam kelompok karbohidrat simpel—cobalah mengonsumsi smoothies yogurt dan buah, semangkuk oatmeal atau sereal dari gandum utuh, atau nasi merah dengan sayuran hijau. Karbohidrat simpel bisa membuat gula darah Ibu melonjak lalu turun drastis, membuat Ibu mudah mengantuk. Sementara itu, karbohidrat kompleks, yang butuh waktu lebih lama untuk dicerna, akan memberikan Ibu lebih banyak energi sehingga Ibu bisa melakukan lebih banyak aktivitas. Keuntungan lain, karbohidrat kompleks mengandung lebih banyak nutrisi dalam bentuk vitamin dan mineral.
- Makanlah dalam porsi-porsi kecil sepanjang hariDaripada makan tiga porsi besar, cobalah untuk memakan lima porsi kecil sepanjang hari yang bisa melonjakkan energi Ibu. Menurut para pakar, cara makan seperti itu dinilai lebih baik karena dapat membuat tingkat energi Ibu seimbang sepanjang hari, dan tidak naik-turun antara lapar dan kenyang. Jika Ibu mengalami kesulitan untuk bisa menyantap makanan Ibu sekali sehari, apalagi beberapa kali, cobalah untuk memenuhi kulkas Ibu dengan camilan sehat atau makanan dalam porsi kecil yang tinggi protein dan/atau karbohidrat kompleks yang bisa segera disajikan. Contohnya, Ibu bisa menyiapkan donat yang terbuat dari gandum utuh atau roti dengan selai kacang, tempe atau tahu, keju dan biskuit, kacang dan buah-buahan kering kemasan, serta yogurt yang dicampur buah. Menyantap makanan ringan akan lebih mudah dilakukan jika Ibu punya banyak pilihan kudapan lezat kaya energi di rumah.
- Tolak dorongan untuk berdietTidak ada satu Ibu pun yang masih ingin mengenakan baju hamil setelah si kecil lahir. Tapi meski Ibu tengah dilanda frustrasi karena bobot yang hanya turun sedikit, saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk menghindari makanan atau menghilangkan asupan kalori secara drastis. “Para Ibu sebaiknya tidak usah ambil pusing dengan bobot tubuhnya saat ini,” ujar Debra Gilbert Rosenberg, penulis buku The New Mom's Companion, yang menyarankan Ibu baru untuk fokus dalam menjaga kekuatan mereka alih-alih mencemaskan target penurunan bobot tubuh. “Tujuan Ibu dalam minggu-minggu pertama adalah bertahan hidup dan mempertahankan hidup bayi Ibu,” ujar Debra lagi. Setelah bisa menyusui dengan stabil, artinya Ibu telah benar-benar pulih dari kehamilan dan persalinan, dan jika Ibu telah diberikan lampu hijau oleh dokter atau bidan Ibu, Ibu boleh secara perlahan berusaha menurunkan beberapa kg ekstra dari tubuh Ibu. Yang penting, target Ibu tidak lebih dari setengah kg seminggu dan mengizinkan tubuh Ibu untuk bisa kembali ke bobot sebelum hamil dalam jangka waktu 6 bulan atau lebih. Cobalah untuk menahan dorongan untuk melakukan diet ketat atau menetapkan target penurunan berat badan yang terlalu banyak—khususnya jika Ibu menyusui. Jika Ibu menyusui, Ibu perlu mengonsumsi 500 kalori ekstra per hari dibandingkan yang Ibu asup sebelum hamil untuk menjaga cadangan ASI. “Lagipula tubuh Ibu akan kehilangan bobot dengan caranya sendiri, dan Ibu harus menghargai itu,” lanjut Debra. Tambahan lagi, Ibu yang menyusui sebaiknya tahu bahwa kehilangan bobot terlalu cepat bisa melepaskan racun yang tersimpan dalam lemak tubuh, yang bisa masuk ke dalam ASI Ibu. Ibu tentunya tak ingin hal itu terjadi, kan.
Masih ada beberapa strategi asupan gizi ibu baru yang bisa melonjakkan energi Ibu di artikel selanjutnya. Ikuti terus, ya.