Mengenal Komplikasi Kehamilan (1)

By Santi Hartono, Kamis, 13 Agustus 2015 | 04:15 WIB
Mengenal Komplikasi Kehamilan (1) (Santi Hartono)

Tabloid-nakita.com – Bagi Ibu yang tengah menanti kehadiran si buah hati, mengenal masalah kesehatan serius yang paling cenderung berdampak buruk pada kehamilan akan sangat membantu Ibu untuk bisa mengatasi dan menghindarinya dengan baik. Berikut panduan singkat  mengenal komplikasi kehamilan yang harus diwaspadai.

    Dokter dan bidan Ibu akan terus mengawasi komplikasi kehamilan-kehamilan berikut (serta risiko kehamilan lainnya) di sepanjang kehamilan Ibu, lewat tes fisik, tes laboratorium, dan pemeriksaan USG. Sementara itu, Ibu bisa membantu dokter dan bidan Ibu dengan terus melakukan pengecekan pranatal dan melaporkan semua gejala yang menunjukkan adanya masalah dalam kehamilan Ibu.

Mengenal komplikasi kehamilan yang harus diwaspadai dimulai dari:

Keguguran adalah kehilangan spontan kehamilan saat janin masih berusia di bawah dua puluh minggu. Sekitar 10 sampai 20 persen kehamilan yang terdeteksi berakhir dengan keguguran, dan lebih dari 80 persen keguguran terjadi sebelum kehamilan berumur 12 minggu. Kebanyakan keguguran di trimester pertama diyakini terjadi akibat penyimpangan kromosom dalam sel telur yang sudah dibuahi, yang membuat janin tidak bisa berkembang.

Bercak atau perdarahan vagina biasanya menjadi tanda awal keguguran, jadi segera hubungi dokter atau bidan Ibu jika Ibu melihatnya (meski bukanlah hal yang tidak biasa jika terdapat bercak atau tetesan darah di awal-awal kehamilan, bahkan jika Ibu tidak keguguran sekali pun). Jika dokter atau bidan menduga Ibu tengah mengalami keguguran, dia akan menyuruh Ibu untuk menjalani pemeriksaan USG untuk melihat apa yang sedang terjadi di rahim Ibu dan mungkin meminta Ibu untuk melakukan tes darah.   

Jika Ibu mulai merasakan kontraksi teratur yang menyebabkan leher rahim Ibu mulai membuka (melebar) atau menipis sebelum kehamilan Ibu mencapai 37 minggu, Ibu sepertinya akan mengalami persalinan prematur. Ketika seorang bayi dilahirkan sebelum kehamilan berumur 37 minggu, hal itu disebut sebagai kelahiran prematur dan bayi Ibu dianggap sebagai bayi prematur.

Kelahiran prematur dapat menyebabkan masalah kesehatan atau bahkan berakibat fatal bagi bayi jika terjadi terlalu awal. Semakin matang seorang bayi saat lahir, semakin cenderung ia mampu bertahan dan sehat.  Komplikasi-komplikasi selanjutnya akan dibahas di dua artikel bersambung