Plasenta Lepas

By Santi Hartono, Senin, 8 Juni 2015 | 03:00 WIB
Plasenta Lepas (Santi Hartono)

Tabloid-Nakita.com - Placenta Abruptio (PA) atau plasenta lepas selama masa hamil adalah terpisahnya plasenta (sistem pendukung hidup bayi) dari dinding rahum selama masa hamil sebelum waktu kelahiran benar-benar terjadi. PA dapat terjadi sekitar 1 persen dari kehamilan yang ada, dan selalu terjadi trimester II, paling sering trimester III.

Risiko PA terjadi pada calon ibu yang mengandung bayi kembar, mengalami PA pada kehamilan sebelumnya, ibu yang mengonsumsi narkoba dan merokok, penderita hipertensi, penderita diabetes, preklampsia dan gangguan-gangguan lain selama masa hamil.Gejala plasenta lepas tergantung tingkat keparahan rusaknya plasenta. Namun tanda-tanda umum yang sering terjadi adalah perdarahan (dengan atau tidak disertai dengan darah beku), kram perut, lembeknya kandungan, dan rasa nyeri pada pinggang, punggung serta perut.

Jika kerusakan masih ringan, ibu dan bayi cukup diminta beristirahat. Namun kalau parah, risiko lebih besar terhadap bayi, sebab plasenta tidak lagi terhubung pada dinding rahim. Artinya sang janin tidak lagi akan mendapatkan nutrisi dan oksigen. Dokter biasanya akan mendorong kelahiran segera lewat operasi sesar. Jika dokter menganggap bahwa plasenta telah terputus dari dinding rahim tetapi tanda-tanda vital masih ada, Ibu kemungkinan hanya menjalani bed rest. Jika pendarahan berlanjut, Ibu mungkin membutuhkan cairan khusus atau transfusi darah. Dokter bisa saja menyarankan penggunaan steroid untuk mempercepat pendewasaan paru-paru bayi jika nantinya harus melahirkan lebih cepat.