Tabloid-Nakita.Com – Dari artikel sebelumnya kita telah mengetahui bahwa dua dari enam kondisi Ibu hamil dengan keterbatasan fisik, yaitu masalah kaki dan skoliosis. Di artikel ini akan dibahas dua hal lagi mengenai keterbatasan fisik tersebut.3. Pendek
Di dunia Barat, wanita hamil dengan tinggi < 155 cm sudah termasuk pendek dan akan mendapat perhatian khusus dari tim medis. Sedangkan di Indonesia belum ada konsensus. Namun penelitian yang pernah dilakukan, dokter harus waspada pada wanita dengan tinggi < 140 cm.
Bukan berarti Ibu hamil dengan keterbatasan fisik bertubuh pendek tak dapat melahirkan normal. Hanya perlu diantispasi kemungkinan adanya komplikasi saat kehamilan dan persalinan, seperti panggul sempit, pertumbuahan janin terhambat, ketuban pecah, persalinan preterm, persalinan tidak maju, induksi gagal, dan lainnya.
Amat disarankan bagi Ibu dengan tinggi < 140 cm untuk memeriksakan kehamilannya secara reguler demi melihat perkembangan janinnya. Saat masuk usia kehamilan 36 minggu, mintalah dokter melakukan penilaian, apakah janin bisa dicoba untuk persalinan normal atau tidak. Bila memang tidak, tentu persalinan dengan cara sesar bisa menjadi alternatif. 4. Obesitas
Risiko obesitas pada Ibu hamil adalah hipertensi, preeklamsia, gestasional diabestes, pregestasional diabetes, dan bayi besar/makrosomia. Untuk itu, Ibu hamil dengan obesitas sebaiknya berkonsultasi pada ahli gizi terkait perencanaan nutrisi. Kenaikan berat badan (BB) juga sebaiknya dikontrol, disarankan kenaikannya selama hamil cukup 5,5—10 kg.5. Kurus
Ibu hamil yang terlalu kurus/underweight dapat mengalami kekurangan gizi, terutama asam folat, zat besi, dan kalsium. Risiko kelainan janin, anemia, berat janin kecil, dan persalinan prematur pun menjadi lebih tinggi. Solusinya, Ibu hamil agar meningkatkan asupan makanannya, sehingga kenaikan berat badannya bisa mencapai 14—20 kg.6. Bungkuk
Fertilitas Ibu hamil dengan keterbatasan fisik bungkuk (lordosis) biasanya tak beda dengan Ibu yang normal. Saat hamil yang sering menjadi keluhan adalah nyeri punggung karena beban di perut yang semakin berat. Oleh karena itu perlu modifikasi dari fisik untuk menjaga tubuh tetap tegak, apalagi kehamilan sendiri cenderung membuat Ibu menjadi bungkuk. Untuk itu, Ibu harus menemui ahlinya, selain dengan dokter kandungan, juga dokter ortopedi dan rehab medik.