Tabloid-Nakita.com – Kecemasan memang kerap muncul, mewujud dalam mimpi menjelang hari persalinan. Apa sebenarnya makna dari mimpi buruk tersebut? Dan apa yang harus dilakukan saat Ibu terdera mimpi buruk?
- Beban tanggung jawab sebagai orangtua
“Saya sudah hampir melahirkan. Saya sedang berjalan-jalan di ruang tamu dan merasakan kepala si kecil mulai keluar. Saya lalu meraihnya dan menariknya—seorang bayi perempuan. Kepalanya terbuat dari daging dan kulit, tapi tubuhnya hanya berupa tulang-belulang. Saya sangat khawatir. Ada yang sangat salah. Saya berusaha meniup bayi saya atau memberinya napas, dan dia pun mulai terisi dan akhirnya terlihat normal. Saya terus merasa khawatir apakah dia akan baik-baik saja setelah saya terbangun.”—Mimpi Leah dua hari sebelum persalinan.
Meski “meniup” atau “memberi napas” ke bayi baru lahir adalah hal yang simpel, fakta pentingnya adalah, dalam mimpinya, Leah mengambil tindakan dan berhasil mengubah bentuk si bayi. Dua hari kemudian, dia melahirkan anak pertamanya—seorang bayi perempuan—dalam proses kelahiran yang singkat, hanya enam jam.
Apa yang bisa ditarik dari pengalaman Leah?
Rasa tanggung jawab, percaya diri, dan mampu mengendalikan diri sendiri mungkin bisa membantu wanita hamil dalam menghadapi tugasnya untuk melahirkan bayi. Jika Ibu mengalami mimpi buruk dan merasa terancam, jangan biarkan diri Ibu pasrah dan tetap tersandera, reaksi yang tegas atas situasi tersebut akan bisa menimbulkan perbedaan yang besar. Tidak hanya Ibu akan merasa lebih baik, keputusan Ibu untuk bertindak mungkin juga bisa membantu persalinan Ibu berlangsung lebih cepat dan lebih mudah.
Dalam suatu studi, para peneliti menanyakan ketegasan bertindak saat menghadapi hal tidak menyenangkan dalam mimpi buruk kepada dua kelompok wanita: yang menjalani persalinan singkat dan yang melewati proses kelahiran panjang. Dari hasilnya, peneliti menemukan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara isi mimpi dan rentang proses persalinan. Di antara wanita yang melahirkan dalam waktu singkat, 94% bertindak tegas dalam setidaknya salah satu mimpi buruknya. Di antara wanita yang menjalani proses kelahiran yang panjang, hanya 30% yang bertindak tegas, yang berarti 70% membiarkan diri mereka tetap disandera mimpi buruk.
Bertindak tegas saat menghadapi hal-hal buruk dalam mimpi menjelang hari persalinan ternyata merupakan hal yang sangat penting—sesimpel apapun tindakan itu—karena sikap tegas dan berani memperbesar peluang Ibu menjalani proses persalinan yang lebih pendek dan lebih mudah.