Melahirkan Normal Setelah Sesar

By Ipoel , Sabtu, 9 Mei 2015 | 08:30 WIB
Melahirkan Normal Setelah Sesar (Ipoel )

TabloidNakita.com- Mengapa melahirkan normal setelah sesar itu penting? Ini  karena  segala sesuatu yang alami pastilah lebih baik, termasuk dalam hal persalinan. Kebaikan ini pun bisa didapat oleh Mama yang pernah melahirkan secara sesar dan kemudian, di kehamilan berikutnya, merencanakan persalinan secara normal (per vaginam). Istilahnya Vaginal Birth After Caesarean (VBAC). Istilah mudahnya, melahirkan normal setelah sesar. 

Salah satu kebaikan melahirkan normal, masa penyembuhan Mama akan berlangsung lebih cepat. Rata-rata dua jam setelah proses melahirkan, Mama sudah bisa turun dari tempat tidur, jalan sendiri ke kamar mandi. Ban­dingkan dengan operasi sesar yang proses penyembuhannya lebih lama, yaitu lebih dari 24 jam masih berada di tempat tidur. Dengan masa penyembuhan yang lebih cepat, otomatis Mama pun tidak akan lama berada di RS, rata-rata dua hari sudah boleh pulang. Sementara bila operasi sesar, umumnya setelah 3—5 hari, Mama baru boleh meninggalkan RS.

Keuntungan lain melahirkan normal, komplikasi jauh lebih rendah, seperti: rendah-nya kejadian demam setelah melahirkan, infeksi luka ataupun infeksi rahim yang jauh lebih minimal, kejadian tromboemboli (penyumbatan pembuluh darah) juga lebih rendah, begitu pun kebutuhan akan transfusi darah lebih  minimal. Pada bayi yang baru dilahirkan pun, kejadian masalah pernapasan, seperti sesak, jauh lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang lahir melalui operasi sesar.

Jadi, sangatlah beralasan bagi Mama yang sebelumnya menjalani persalinan sesar untuk berpaling ke persalinan normal, alias melahirkan normal setelah sesar. Apalagi, menurut penelitian metaanalisis yang dilakukan dalam kurun waktu 10 tahun (1989—1999) di Amerika Serikat, secara umum 60—80% dari mama yang merencanakan melahirkan normal setelah sesar  (VBAC) bisa melewati proses ini dengan baik. Meski sisanya sebanyak 20—40% memerlukan tindakan (operasi sesar), nyatanya tak ada yang perlu dicemaskan. Toh, banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan melahirkan normal setelah sesar VBAC. (Lihat boks “Faktor Peningkat Keberhasilan melahirkan normal setelah sesar  VBAC”).

Pada dasarnya, jika semua syarat dan ketentuan yang berlaku sudah dipenuhi, sejatinya melahirkan normal setelah sesar  VBAC dapat berjalan lancar.  Jikapun terdapat tanda-tanda infeksi seperti demam, peningkatan kadar leukosit, serta sisa cairan ketuban keruh/berbau busuk, maka melahirkan normal setelah sesar  VBAC tetap dapat dilakukan asalkan diberikan antibiotik yang adekuat disertai pemberian infus oksitosin dan monitoring kontinu untuk melahirkan bayi segera. Operasi sesar hanya dilakukan bila terdapat indikasi lain yang tidak memungkinkan bayi lahir secara normal, seperti asfiksia dan gawat janin.

Yang jelas, melahirkan normal setelah sesar  VBAC sebaiknya dilaksanakan pada kehamilan cukup bulan (37—42 minggu). Apabila terjadi persalinan prematur (< 37 minggu), maka melahirkan normal setelah sesar  VBAC tetap dapat dilakukan dengan syarat tidak terdapat kontraindikasi untuk pelaksanaannya. Lebih lengkap, simak penjelasan mengenai syarat dan ketentuan yang harus dipatuhi demi terlaksananya melahirkan normal setelah sesar  VBAC.