Bayi Ngeces

By Ajeng , Selasa, 20 Oktober 2015 | 06:00 WIB
Bayi Ngeces (Ajeng )

Tabloid-nakita.com - Melihat bayi ngeces (meneteskan air liur), komentar spontan yang muncul hampir selalu berkaitan dengan keinginan ibu yang tidak terpenuhi selama hamil. Padahal sampai saat ini, tak ada satu  penelitian pun yang membuktikan keterkaitan ngeces dan ngidam. Ngeces, dalam istilah kedokteran disebut shalore, merupakan pengeluaran cairan ludah dari rongga mulut yang tidak disengaja. Pada bayi, ngeces boleh dibilang suatu hal yang biasa dan dialami oleh setiap bayi. Namun, ngeces baru banyak dijumpai pada bayi berumur 8–12 bulan, bersamaan dengan proses tumbuh gigi. Sebelumnya, terutama di usia 1—3 bulan, bayi malah jarang ngeces karena produksi air liurnya masih minimal.   Asal tahu saja, air liur diproduksi dari waktu ke waktu oleh kelenjar air liur yang terdapat di rongga mulut. Cairan ludah ini berguna untuk melindungi permukaan wilayah tenggorokan pada saat menelan makanan. Selain itu, dalam air liur terdapat enzim amilase yang berfungsi membantu pencernaan dan membantu mengeliminasi atau mengevakuasi bakteri dan virus dari mulut agar tak sampai ke usus.    Menurut dr. Satyawati SpA., dari Rumah Sakit Azra, Bogor, solusi sederhana untuk ngeces adalah dengan segera membersihkannya. “Air liur yang terus menetes dan membuat kulit bayi jadi basah bisa membuat bayi merasa tak nyaman, sementara usaha bayi untuk mengelap tetesan air liurnya itu dengan tangannya sendiri dapat menyebabkan terjadinya iritasi kulit,” terangnya. Jadi, begitu bayi ngeces, bersihkan wajahnya dengan air hangat atau cukup dilap dengan lap kering yang lembut. Sedangkan untuk melindungi baju yang digunakan agar tidak terlalu basah, dapat memanfaatkan alas tadah iler.  Adapun penyebab ngeces dibagi dalam dua kategori; penyebab umum yang ringan (akan hilang dengan sendirinya) dan penyebab serius sebagai gejala adanya gangguan kesehatan. Betul, ngeces yang berlebihan bisa menjadi indikasi adanya gangguan kesehatan. Orangtua perlu mencermati ngeces yang muncul pada bayinya, termasuk jumlah dan frekuensinya. Konsultasikan hal ini pada dokter saat  kontrol rutin, sehingga dokter dapat melakukan evaluasi secara menyeluruh hal-hal yang menyebabkan ngeces dan  bila perlu segera melakukan tindakan yang tepat.