Faktor Penyebab Memori Bayi Tidak Berkembang

By Puri, Jumat, 16 Oktober 2015 | 05:00 WIB
Faktor Penyebab Memori Bayi Tidak Berkembang (Puri)

Tabloid-Nakita.com - Memori merupakan bagian dari kecerdasan.  kecerdasan ini akan terkait erat dengan daya nalar, berpikir kritis, serta kreativitas. Bagaimana kita mengetahui bila ada hambatan perkembangan pada memori bayi? Lalu, faktor penyebab memori bayi tidak berkembang?Perkembangan fisik yang terhambat dapat membuat perkembangan kognisinya juga terlambat. Misal, pada usia 3—4  bulan, bayi umumnya sudah tengkurap, bila si kecil belum dapat melakukannya, Mama perlu waspada dan memeriksakan ke klinik tumbuh kembang anak atau dokter anak. Umumnya dokter akan mengamati perkembangan bayi dengan lebih saksama.Nah, berikut ini adalah 3 faktor penyebab memori bayi tidak berkembang:1. Tidak distimulasi dengan baik, misal lewat kegiatan bermain. Kegiatan bermain yang baik bagi bayi adalah bermain dengan orangtuanya sendiri. Rasa senang saat bermain ini membuat bayi banyak belajar. Ia belajar tidak boleh mencolok mata mamanya, dia akan mempelajari tekstur rambut sang mama, telinga, mata, dan sebagainya.  2. Bayi mengalami cedera di kepala hingga mengenai bagian saraf tertentu di otaknya.3. Sakit disertai demam tinggi dan/atau  kejang. Tak semua demam dan kejang akan mengganggu otak dan perkembangan kognisi bayi. Contoh, demam yang berbahaya adalah demam yang disebabkan virus meningitis (radang otak). Sementara untuk kejang adalah kejang epilepsi. Setiap serangan epilepsi dapat membuat sel-sel saraf mati dan tidak berfungsi.Agar Memori Bayi Berkembang:1. Bayi perlu distimulasi dengan bermain bersama. Mama dan Papa bisa bercerita sambil menunjukan gambar yang menarik pada bayi usia 9—10 bulan. Di usia itu bayi sudah bisa merekam dalam memorinya. 2. Perkenalkan pada lingkungan sekitar. Ajak bayi berjalan-jalan di taman sekitar tempat tinggal. Bila ada burung di taman, kenalkan sambil bercerita. Namun perlu diingat juga, jangan sampai si kecil sudah bosan dan beralih perhatian pada benda yang lain, namun Mama masih terus memaksanya memerhatikan burung itu. Ingat ya Ma,  kita yang harus mengikuti apa yang sedang diminati oleh bayi, jangan justru mengalihkan apa yang sedang diminati oleh bayi.