Tabloid-nakita.com - Tahukah Mama, bayi yang baru lahir seharusnya tak boleh dipisah dari kamar sang Ibu. Menurut penelitian, jika bayi dipisahkan dari ibunya akan menurunkan daya tahan tubuh bayi. Seorang Dokter Spesialis Anak yang juga pakar ASI, Utami Roesli mengatakan bahwa bayi yang baru lahir harus dalam jangkauan ibunya selama 24 jam. Jika keduanya dalam keadaan sehat, ibu dan bayi harus rawat gabung dalam satu ruangan yang sama. Bayi yang dipisahkan dari ibunya selama 6 jam akan meningkatkan hormon stres bayi. Jika hormon stres meningkat, maka daya tahan tubuhnya akan menurun.
Selama ini kita lebih sering menemukan pemisahan ruangan antara ibu dan bayinya yang baru dilahirkan. Pemisahan tersebut dilakukan dengan alasan agar bayi yang baru lahir terhindar dari kuman-kuman penyakit yang bisa tertular dari orang-orang yang menjenguknya. Sebenarnya tidak ada alasan apapun juga untuk memisahkan ibu dan bayi yang sehat.
Merajuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 33 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif. Dalam Pasal 10 disebutkan, tenaga Kesehatan dan penyelenggara Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib menempatkan ibu dan bayi dalam satu ruangan atau rawat gabung kecuali atas indikasi medis yang ditetapkan dokter. Rawat gabug dimaksudkan untuk memudahkan ibu saat memberikan ASI eksklusif kepada bayi.
Adanya penggabungan ruangan antara ibu dan anak diharapkan untuk mensukseskan pemberian ASI eksklusif. Dengan demikian, ibu bisa kapan saja menyusui bayinya setelah sebelumnya telah dilakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Bayi juga bisa segera mendapat kolostrum saat menyusui untuk menyempurnakan ususnya.
Para Ibu, Ayah, dan keluarga seharusnya mengetahui pentingnya rawat gabung. Pastikan bidan maupun rumah sakit yang dipilih dalam proses melahirkan nanti melakukan rawat gabung, IMD, dan mendukung pemberian ASI eksklusif serta ASI hingga usia dua tahun atau lebih.
Kompas Health