Vaksin Harus Diulang, Ini Alasannya!

By Puri, Senin, 9 November 2015 | 07:30 WIB
Vaksin Harus Diulang, Ini Alasannya! (Puri)

Tabloid-Nakita.com - Walau penyakit campak telah dinyatakan berhasil dibasmi pada tahun 2000, namun penyakit ini kembali mewabah akibat menurunnya tingkat vaksinasi di beberapa bagian di Amerika Serikat. Fenomena penurunan jumlah bayi dan anak yang divaksin itu bukan hanya terjadi di AS, tapi juga negara lain, termasuk Indonesia."Seharusnya tidak terjadi seperti ini," ujar dokter penyakit menular dan peneliti di Mayo Clinic, Pritish Tosh. "Sebenarnya ini adalah penyakit yang dapat dicegah."Menurut Tosh, vaksin campak, gondok, dan rubella adalah vaksin 'fenomenal' karena kemampuannya melindungi banyak orang dari satu populasi. Vaksin campak merupakan satu dari sekian banyak vaksin yang diberikan dalam beberapa dosis. Anak-anak menerima vaksin MMR pertamanya pada usia 12-15 bulan, lalu pemberian kedua pada usia 4-6 tahun.Pembuatan sebuah vaksin harus mengambil banyak variabel sebagai pertimbangan, termasuk patogen (sumber penyakit) individu atau penyakit, sistem kekebalan tubuh yang meresponnya, bagian dari patogen  bisa menghasilkan kekebalan yang melindungi, serta seberapa lama responnya bertahan. Karena sangat kompleks, terkadang diperlukan pemberian dosis kedua atau ketiga dari vaksin. Inilah yang menjadi alasan vaksin harus diulang. "Kadang pemberian vaksinasi di sebuah kelompok besar populasi, kita mengharapkan efek perlindungan dari penyakit sampai 90 persen. Tapi dengan pemberian dosis kedua, perlindungannya naik jadi 98 persen," katanya.Oleh karena itu, menurut Tosh, dari pada mendapatkan 10 persen dari populasi yang belum terlindungi dari dosis pertama, strategi terbaik adalah pemberian dosis kedua sehingga kita mendapat perlindungan maksimal.Sistem kekebalan anak-anak belum berkembang dengan baik untuk menghasilkan respon imun berkepanjangan yang dibutuhkan dalam masa hidup mereka. Untuk itu, pemberian vaksin dilakukan untuk melindungi mereka dari serangan penyakit berbahaya. Meski begitu, pemberian vaksin satu kali kadang tidak cukup, sehingga memerlukan ulangan, sehingga anak mendapatkan perlindungan maksimal.