Tabloid-Nakita.com- Berat badan bayi tidak bertambah, kenapa ya? Kecemasan Mama atas berat badan bayi yang tidak bertambah tentulah wajar. Namun yang perlu dipahami, pertumbuhan bayi sebaiknya tidak dilihat dengan kasat mata saja.
Satu lagi, hindari membandingkan si kecil dengan bayi lainnya yang tampak lebih gemuk. Kalau bayi Mama tampak lebih kecil, jangan lantas menyimpulkan ia kurang gizi. Selama bayi terlihat happy dan perkembangannya baik, umumnya si kecil baik-baik saja. Untuk memastikannya coba lihat kurva tumbuh kembangnya, dalam plus-minus 2 dari titik normal, berat badan bayi masih dikategorikan aman.
PERHATIKAN KURVA
Terkait dengan berat badan bayi, benar kita perlu terus memantaunya. Yang ideal adalah sebulan sekali dengan melakukan penimbangan di posyandu atau puskesmas dengan membawa Kartu Menuju Sehat (KMS). Kalau sudah menimbang, isi angka itu ke dalam kurva agar kita bisa melihat trend kenaikan berat badan bayi.“Ini bisa dilakukan sejak bayi dilahirkan. Tak perlu repot menghitung, lihat saja grafik kurva tersebut,” jelas dr. Wiyarni Pambudi, SpA, IBCLC.
Yang perlu diketahui, kurva pertumbuhan bayi kenaikannya memang tidak linear. Ada fase-fase berat badan tidak naik dengan cepat. Pada 3 bulan pertama setelah lahir, kenaikan berat badan bayi memang “ngebut”, minimal 700 gram setiap bulan atau sampai sekilo sebulan. Namun kemudian kenaikan itu melandai di tiga bulan berikutnya yakni “hanya” 400—600 gram. “Kalau sudah landai, Mama jangan berharap naik 1 kilo tiap bulan. Ancer-ancernya berat badan bayi pada usia 5 bulan dua kali berat badan saat lahir. Sementara anak usia 1 tahun, beratnya tiga kali lebih berat badan lahir. Itu kira-kira saja,” jelas dokter anak ini.