Memiliki Bayi Kembar

By Santi Hartono, Jumat, 10 April 2015 | 07:00 WIB
Memiliki Bayi Kembar (Santi Hartono)

Tabloid-nakita.com – Setelah diberitahu dokter atau bidan kalau dalam kandungan Mama terdapat dua (atau lebih) janin, Mama mungkin langsung merasa sangat bahagia sekaligus was-was. Dalam benak, Mama membayangkan betapa sulit dan repotnya merawat mereka kelak setelah lahir. Kekhawatiran Mama sangat bisa dimengerti. Merawat satu bayi saja sudah cukup menakutkan bagi banyak orangtua baru, apalagi memiliki dua (atau lebih) bayi pada satu waktu, hal itu bisa menjadi guncangan yang hebat. Terlebih lagi, kekhawatiran ini biasanya semakin dikuatkan oleh reaksi spontan teman-teman dan sanak kerabat, yang seringnya tidak menyadari dampak reaksi tersebut. Memang tidak semua orangtua menerima semua dukungan yang mereka butuhkan; padahal semua mama dan papa baru butuh banyak dukungan, bantuan, pelatihan, uang, serta sokongan emosi.

    Dengan bayi kembar, semua kebutuhan itu menjadi dobel, bahkan lebih. Dan yang pasti, Mama butuh lebih banyak dukungan dari yang bisa diberikan Papa. Lalu apa yang sebaiknya dilakukan saat  memiliki bayi kembar? Pertama-tama, tetaplah menjaga kepala Mama tetap dingin. Saat rasa frustrasi mulai melanda, hindari menimpakan kekesalan itu kepada Papa—atau pada diri Mama sendiri. Alih-alih, buatlah rencana ke depan dan daftarkan siapa saja yang bisa memberikan bantuan setelah Mama menjalani proses persalinan. Pastikan Mama memiliki sanak kerabat atau teman yang bisa dimintai bantuan kapan pun Mama membutuhkannya. Beri tahu mereka dengan jelas apa yang tepatnya Mama butuhkan. Jangan segan meminta bantuan saat Mama membutuhkannya.

      Hal lain yang sebaiknya dilakukan saat memiliki bayi kembar adalah meluweskan standar Mama. Mama harus berteman dengan kenyataan bahwa Mama tidak akan punya cukup waktu untuk membuat rumah Mama bersih cemerlang. Ada baiknya, selama tiga bulan pertama, Mama berkonsentrasi hanya pada perawatan dan perkembangan bayi-bayi Mama. Dengan begitu, Mama terhindar dari rasa stres yang tidak penting. Pertimbangkanlah untuk meminta bantuan saudara atau ibu untuk membantu membersihkan rumah dan memasak. Selain itu, Mama juga bisa mempekerjakan asisten rumah tangga untuk mencuci dan melakukan tugas rumah tangga lainnya yang akan sangat meringankan beban Mama.