Strategi Menidurkan si Bayi Kembar

By Santi Hartono, Jumat, 3 April 2015 | 03:00 WIB
Strategi Menidurkan si Bayi Kembar (Santi Hartono)

Tabloid-nakita.com – Mama pasti sudah mendengarnya jutaan kali–bayi kembar sama dengan dobel kesulitan dan dobel kebahagiaan. Tapi susah untuk mengingat bagian yang membahagiakan saat Mama tengah berjuang membujuk si kembar yang sedang rewel untuk tidur. Agar Mama dan kedua bayi Mama, serta Papa tentunya, mendapatkan tidur nyenyak yang sangat dibutuhkan, cobalah strategi menidurkan si bayi kembar berikut ini.

                Kunci utama persoalan ini adalah berusaha membuat kedua bayi Mama memiliki jadwal tidur yang sama. Dengan begitu mereka akan mengembangkan pola tidur yang sehat dan memberikan Mama waktu tidur yang pantas Mama dapatkan. Jika kedua bayi Mama tidur siang atau tidur malam di waktu yang berbeda, dan keduanya bergantian meminta perhatian Mama sepanjang waktu—Mama akan kehabisan tenaga, dan mungkin juga akal sehat.

                Buatlah rutinitas menjelang tidur yang tenang dan menenangkan, seperti memandikan mereka dengan air hangat, mendongengkan cerita, memeluk mereka selama beberapa menit, mengelus-elus punggung, dan bernyanyi atau mengajak mereka berbicara dengan suara yang lembut. Semua itu bisa membantu kedua bayi Mama menyiapkan diri untuk tidur. Jika Mama berhasil membangun rutinitas menjelang tidur dan konsisten menjalankannya, bayi-bayi Mama akan dengan cepat mempelajari sinyal yang Mama berikan bahwa sudah waktunya untuk tidur.

Jika salah satu bayi Mama menangis sementara yang lain tidur, bersikaplah tenang dan jangan panik. Hal itu mungkin akan lebih mengganggu Mama ketimbang bayi Mama yang tengah tidur. Bayi kembar bisa mengakomodasi pola perilaku satu sama lain dengan cukup baik, karena mereka telah melakukan hal itu sejak masih dalam kandungan. Di dalam rahim, masing-masing bayi telah menjadi terbiasa dengan pergerakan dan level kegiatan yang lain, begitu juga dengan waktu tenang dan waktu aktif. Bayi juga punya kemampuan luar biasa untuk menjadi terbiasa atau “mematikan” suara bising di sekitar mereka.

Ditemani saudara kembarnya di kamar yang sama akan menjauhkan si kecil dari potensi masalah apapun, meski saudaranya tengah menangis sekali pun. Satu-satunya waktu di mana Mama ingin memisahkan bayi kembar Mama adalah ketika salah satu anak Mama sakit atau punya kebutuhan khusus.