Alasan Bayi Menangis (3)

By Santi Hartono, Senin, 24 November 2014 | 05:30 WIB
Alasan Bayi Menangis (3) (Santi Hartono)

Tabloid-Nakita.com – Dalam artikel ini, kami akan membahas 4 penyebab umum terakhir dari 12 alasan bayi menangis dan cara menanganinya, dimulai dari yang nomor sembilan.

Sedang tumbuh gigi Tumbuh gigi bisa menjadi sangat menyakitkan karena tiap gigi baru berusaha mendorong keluar lewat gusi yang masih muda. Beberapa bayi lebih menderita ketimbang yang lain, tapi semua bayi akan menjadi rewel dan meneteskan air mata saat proses itu berlangsung.  Jika bayi Mama tampak kesakitan dan Mama tidak mengetahui penyebabnya, cobalah menyentuh gusinya dengan jari Mama. Mama mungkin akan dibuat terkejut saat mengetahui ada gigi kecil yang akan segera tumbuh.  Secara umum, gigi pertama akan tumbuh saat bayi berumur antara 4 dan 7 bulan, tapi bisa saja lebih cepat.

Tidak ingin terlalu banyak stimulasiBayi belajar lewat stimulasi yang diberikan dunia di sekitarnya, tapi adakalanya mereka merasa capai melakukan hal itu—cahaya, suara, digendong oleh banyak orang. Tangisan bisa jadi cara bayi dalam mengatakan, “Sudah cukup, Ma.”  Banyak bayi baru lahir senang dibedong. Sepertinya dengan dibedong, mereka merasa lebih aman ketika dunia terlalu bersemangat mengajaknya bermain. Jika bayi Mama sudah terlalu besar untuk dibedong atau tidak menyukainya, cobalah untuk menepikan diri ke tempat yang tenang agar si kecil merasa lebih santai.      

Ingin lebih banyak stimulasiBayi “penuntut” mungkin akan senang jika diajak keluar rumah untuk melihat dunia. Dan seringnya satu-satunya cara menghentikan tangis dan rewelnya adalah membuatnya tetap aktif. Hal ini bisa membuat Mama lelah!  Cobalah untuk menggendong si kecil dengan gendongan samping atau pun depan. Rancang banyak aktivitas. Berjalan-jalanlah dengan orangtua lain yang juga punya bayi. Pergilah secara teratur ke tempat-tempat yang ramah anak, seperti taman, museum anak, atau kebun binatang.

Merasa tidak enak badanJika Mama sudah menangani kebutuhan dasar si kecil, berusaha membuatnya nyaman, namun ia tetap menangis, mungkin saja dia sedang merasa tidak fit. Ada baiknya Mama mengecek suhu badannya untuk mengetahui apakah si kecil terkena demam atau bersikap waspada dengan tanda-tanda penyakit lainnya. Tangisan akibat rasa sakit cenderung berbeda dari tangisan yang disebabkan oleh rasa lapar atau rasa marah. Jika tangisan bayi Mama “terdengar tidak biasa”, percayai insting Mama dan teleponlah atau bawa dia ke dokter.

 Demikian 12 alasan bayi menangis dan cara menanganinya. Semoga bisa membantu dan si kecil tidak rewel lagi.