Nakita.id - Sebenarnya, mencukur rambut bayi saat genap berusia 40 hari hanya sekadar meneruskan tradisi. Juga, tak berarti setelah digunduli kelak rambutnya akan tumbuh lebat sebagaimana diyakini banyak orang. Lebat tidaknya atau tebal tipisnya rambut lebih ditentukan oleh faktor keturunan, disamping faktor gizi dan perawatan. RONTOK SENDIRI Akar rambut terbentuk sejak janin berusia sekitar 8 minggu dan terus berkembang hingga lahir.
Rambut pertama ini diistilahkan dengan velus. Meski tak bisa digeneralisasi, rambut bawaan ini biasanya sangat tipis.
Tiap helainya pun jauh lebih halus dibanding helai rambut orang dewasa. Rambut ini akan rontok sendiri secara perlahan, lalu digantikan rambut permanen sebelum bayi berusia setahun. HARUS CUKUR BILA ADA INFEKSI
Boleh saja jika orangtua ingin mencukur rambut bayinya. Apalagi dengan kepala bayi yang plontos akan memudahkan ibu untuk mengamati kalau-kalau ada sesuatu yang tak diharapkan, seperti iritasi, bisul, luka, dan sebagainya.
Cukur rambut bahkan menjadi keharusan bila sudah terjadi infeksi, semisal ada bisul di kepala untuk mencegah terjadinya infeksi lebih lanjut dan mempermudah pengobatan. CATATAN:
TIP MENCUKUR RAMBUT BAYI Sebaiknya bayi dalam keadaan tidur untuk meminimalkan gerakan-gerakan aktifnya. Seorang menggendong bayi, seorang lagi menggunting rambut bayi.
1. Basahi rambut bayi (tak perlu sampai kuyup) agar rambut menjadi lemas dan mudah digunting.
2. Potong rambut sependek mungkin dengan menggunakan gunting yang ujungnya tumpul.
3. Untuk membersihkan sisanya, gunakan alat cukur rambut yang masih baru.
Regangkan lipatan kulit kepala dengan jari telunjuk dan jari tengah, baru kemudian mencukurnya.
Cukur secara pelahan. Gunakan feeling untuk memastikan cukuran tersebut tidak akan melukai kepala bayi.