Perut Bayi Buncit, Normalkah?

By Faras, Kamis, 5 November 2015 | 04:00 WIB
Perut Bayi Buncit, Normalkah? (Faras)

Tabloid-Nakita.com - Selama bulan-bulan pertama, bayi bernapas menggunakan otot perut. Di masa ini pula terjadi tekanan yang tinggi dalam rongga perutnya, karena organ-organ dalam tubuh bayi tengah berkembang, sementara ruang tempat tumbuhnya masih terbatas. Ditambah lagi, kulit, lemak maupun dinding otot perutnya masih tipis dan lemah sehingga belum bisa menahan dorongan organ-organ di dalam rongga perut. Perut bayi buncit, normalkah?

Itu sebab, ukuran perut bayi kelihatan lebih besar dan melebar ketimbang dadanya alias perutnya jadi tampak buncit. Seiring pertambahan usianya akan terjadi keseimbangan antara perut dan dada. Otot perut terbentuk makin kokoh, sehingga mampu menahan daya dorong organ-organ dalam rongga perut. Volume ruang perut juga terus berkembang semakin luas diiringi pertumbuhan kulit dan lemak yang kian menebal. Saat itulah bayi tak lagi bernapas menggunakan otot perut, melainkan otot dadanya. Perlahan tapi pasti perut si kecil tak lagi terlihat buncit dengan sendirinya. Ini Perut Buncit bayi yang Tak Normal

Penyebab:Kondisi perut buncit yang tak normal biasanya disebabkan pembesaran organ tubuh di dalam perut, seperti pembesaran hati, limpa, ginjal, feses yang mengeras, atau tumor di perut.

Ciri-ciriUntuk membedakannya dari yang normal, dapat dilihat dari bentuk perut buncit maupun gejala-gejala yang muncul. Bila organ hati yang bermasalah dan mengalami pembesaran, bayi akan tampak kuning dan perut bagian kanannya terasa keras. Bila kelainan berkaitan dengan masalah darah, semisal talasemia, selain perut membesar, organ limpanya pun membesar. Bayi juga tampak lemah dan pucat. Saat perut bagian kiri diraba terasa keras.

Bila ditemui tanda-tanda tersebut, segera konsultasikan dengan dokter. Umumnya dokter akan melakukan perabaan perut, dari situ dapat diketahui bila ada penyebab khusus perut yang tampak buncit itu. Bila perlu akan diperiksa lebih lanjut dengan pemeriksaan darah tepi lengkap/rutin, USG perut, dan mungkin perlu dilanjutkan dengan CT scan. Bila ditemukan adanya penyakit, pengobatan bergantung pada penyakitnya. Sebagian dapat diatasi dengan obat-obatan sehingga kembali normal, ada pula yang memerlukan operasi.