Nakita.id - Bayi baru lahir atau neonatus akan lebih sering tidur karena masih beradaptasi dengan lingkungan baru.
Bayi akan tidur kira-kira 16—20 jam per hari dengan periode tidur 1—4 jam, dikuti periode bangun 1—2 jam. Jumlah waktu tidur pada pagi hari kira-kira sama dengan jumlah waktu tidur pada malam hari.
Totalnya, tidur siang ± 7,5 jam dan tidur malam ± 8,5 jam. Tergantung Rasa Lapar
Di malam hari, si kecil akan sering terbangun karena merupakan siklus diurnalnya (kebiasaan waktu bangun tidur).
Dia berusaha memenuhi kebutuhan nutrisi bagi tubuhnya.
Jadi, sebenarnya siklus tidur/bangun sangat bergantung pada rasa lapar dan rasa puasnya.
Perlu dipahami, setiap bayi mengalami growth spurt (percepatan pertumbuhan) pada usia 2 minggu, 4 minggu, 3 bulan, dan 6 bulan, sehingga kebutuhan nutrisi meningkat.
Ia akan merasa lapar dan haus sehingga bayi lebih sering meminta ASI.
Sebenarnya, kebiasaan bayi sering bangun malam ini justru akan membantu ibu dalam menyukseskan program ASI eksklusif.
Karena di waktu malam, hormon prolaktin lebih banyak diproduksi, yang berfungsi untuk pembentukan ASI. Kebiasaan Orangtua
Selain faktor alamiah, beberapa kebiasaan orangtua juga kerap menjadi biang keladi “susah tidur” pada bayi.
Contoh, bayi yang terbiasa digendong saat tidur akan merasa lebih nyaman tidur dalam gendongan.