Mengapa Bayi Gumoh?

By Faras, Jumat, 27 Juni 2014 | 12:00 WIB
Mengapa Bayi Gumoh? (Faras)

Gumoh adalah keluarnya cairan putih dari mulut bayi, terutama setelah ia diberi susu. Dalam sehari, bayi bisa gumoh lebih dari sekali. Terjadinya gumoh berkaitan dengan salah satu fungsi organ bayi yang belum sempurna pada usia tersebut, yakni sfingter yang ada di antara kerongkongan dan lambung. Normalnya, bila ada minuman yang masuk ke kerongkongan, sfingter akan membuka. Sebaliknya, saat makanan/minuman masuk ke lambung dan kerongkongan telah kosong, maka sfingter akan menutup. Nah, pada bayi, kadang sfingter tak berfungsi optimal, bisa membuka sendiri meski tak ada bahan makanan yang masuk. Akibatnya, aliran dari lambung akan kembali ke kerongkongan. Kiat Kurangi Gumoh:Untuk mengurangi gumoh, selalu sendawakan bayi setiap kali usai disusui.  Selain itu, jangan langsung telentangkan bayi begitu usai menyusu, karena cairan yang masuk ke tubuh bayi akan mencari posisi paling rendah. Jika ada cairan yang masuk ke saluran sebelum ke lambung, maka ada refleks yang bisa menyebabkan bayi gumoh.Frekuensi Gumoh Berkurang:Dengan bertambahnya usia, frekuensi gumoh akan semakin berkurang, karena fungsi sfingternya makin lama makin sempurna. Selain itu, ketika bayi sudah mendapatkan makanan padat, makanan jenis ini lebih dapat tertahan di lambung dibanding makanan cair yang sangat mudah memicu terjadinya aliran balik atau refluks. Ini berarti, gumoh adalah normal, terlebih bila tak diikuti tanda-tanda lain yang mencurigakan. Jadi, selama berat badan bayi meningkat dari waktu ke waktu sesuai standar kesehatan, gumoh tidak bercampur darah, bayi tidak rewel dan tidak menolak minuman/makanan, maka gumoh tak perlu dipermasalahkan. Waspadai Bila:Lain hal jika gumoh terjadi hampir setiap saat dan terjadinya tak hanya seusai makan/minum tapi juga selagi tidur meski aktivitas makan/minum sudah dilakukan 3 jam yang lalu. Dikhawatirkan, terjadi refluks gastroesofagus, yakni adanya aliran balik dari lambung ke kerongkongan. Konsultasikan hal ini dengan dokter karena refluks bisa sebabkan bayi tidak tumbuh optimal.