Pola Tidur Batita (12—18 Bulan)

By Heni, Minggu, 6 Juli 2014 | 13:00 WIB
Pola Tidur Batita (12—18 Bulan) (Heni)

Selamat! Sekarang si kecil sudah menjadi batita. Meski sudah tidak bayi lagi, ia tetap membutuhkan pola tidur seperti ketika masih bayi. Hingga menginjak usia 2 tahun, anak batita butuh waktu istirahat 14 jam setiap hari; 11 jam untuk  tidur malam dan sisanya tidur singkat di siang dan sore hari.

Fakta tidur batita.

Anak Anda masih membutuhkan 2 kali jam tidur siang saat usia 12 bulan. Namun, saat mereka berusia 18 bulan, mereka sudah siap untuk memiliki satu kali jam tidur siang saja. Proses transisi ini mungkin sulit bagi si kecil, tapi Anda dapat mencoba pola tidur seperti itu dengan mengajaknya beraktivitas hingga waktunya makan siang pukul 12.00, baru setelah makan siang beres dan si kecil bermain sebentar, ajak ia tidur siang 1-2 jam. Plus tambahkan hal-hal di bawah ini:

Ritual sebelum tidur.

Melakukan rutinitas tidur secara teratur akan membantu si batita lebih tenang di akhir hari sebelum  tidur. Jika mereka butuh penyaluran untuk energi yang berlebih, biarkan mereka berlari-lari sebentar sebelum melakukan hal-hal yang lebih menenangkan, seperti berbaring sambil dibacakan dongeng.  Terapkan pola tersebut setiap malam, bahkan ketika Anda sedang berada  jauh dari rumah. Anak batita membutuhkan pola harian yang konsisten, sebab dengan  bisa memprediksikan kapan dan bagaimana sesuatu akan terjadi ia merasa lebih aman dan emosinya lebih terkendali.

 

Tetap pada jadwal yang sama.

Terapkan jadwal tidur malam dan siang secara konsisten, sebagai bagian dari jadwal hariannya. Jika si kecil dibiasakan tidur, makan, dan main di waktu yang sama setiap hari, hal ini akan membuat mereka lebih mudah tertidur tanpa perlu perjuangan.

Pastikan mereka bisa tidur sendiri.

Jangan lupa, biasakan si batita untuk bisa tertidur sendiri tanpa usaha yang menguras tenaga. Misalnya, hindari mengayun sambil bersenandung untuk menidurkan kembali si kecil yang terbangun di tengah malam. Cukup tenangkan dia di tempat tidurnya dengan menepuk-nepuk bokongnya sambil menyuarakan bunyi yang menenagkan, seperti “Sshhh...sshhh...sshhh...” Jika tidak dibiasakan tenang,tidurnya akan terus bergantung pada orangtua, dan ini akan mengganggu jam tidur Anda juga kelak.

Pada usia ini, biasanya anak fase sulit tidur dan terbangun di tengah malam. Alasanya karena tahap perkembangan yang sedang mereka capai, terutama berjalan. Batita Anda sangat senang dengan kemampuan barunya itu, sehingga mereka ingin tetap berlatih berjalan, bahkan di waktu tidur. (AA)