Apakah perlu mengajarkan anak Anda table manner? Jika ya, kapan waktu yang tepat untuk melakukannya? Yuk simak artikel di bawah ini.
Mengajarkan table manner pada anak atau etika makan bisa dimulai segera mungkin ketika mereka sudah mengonsumsi makanan solid. Tidak ada kata terlalu dini untuk mengajarkan kebiasaan baik. Sebagai contoh, meskipun jam makan merupakan sebuah bentuk interaksi sosial, tapi mengajarkan si kecil untuk tidak berbicara saat makanan masih ada di dalam mulut bisa menanamkan contoh perilaku baik, plus mencegah terjadinya insiden tersedak.
Lalu, tips apa yang bisa Anda lakukan agar proses belajar ini berjalan lancar? Yuk simak tips mengajarkan table manner pada anak di bawah ini:
Tip #1 Pemilihan waktu yang tepat.
Untuk pemula, pastikan si kecil tidak terlalu lelah saat ingin makan. Anda juga harus memastikan anak dalam kondisi lapar. Jangan suguhkan camilan setidaknya satu jam sebelum jam makan.
Tip #2 Pupuk rasa sabar.
Sesi makan bisa menjadi kegiatan yang kotor dimana si kecil akan mengeksplorasi makanan baru dan berusaha menguasai kemampuan untuk makan sendiri. Menginjak bulan ke-15, kebanyakan anak biasanya sudah bisa mengontrol sendok dengan cukup baik, tapi beberapa anak lain masih butuh waktu untuk belajar hingga berusia dua tahun. Karena itu, jadilah ibu yang sabar. Sebab setiap anak memiliki tingkat perkembangannya masing-masing.
Tip #3 Rencanakan respons apa yang hendak Anda berikan.
Setiap perilaku akan menimbulkan respon yang berbeda. Contoh, apabila si kecil melempar makanan dan memukulkan sendok ke meja, reaksi terbaik adalah jangan bereaksi apapun. Menjadikan mereka pusat perhatian ketika bertingkah di meja makan, malah akan mendorong mereka untuk melakukannya lebih lagi. Tapi ketika mereka sadar bahwa perilakunya tidak menarik perhatian siapapun, positif atau negatif, maka mereka akan berhenti dengan sendirinya.
Kadang tindakan tegas juga diperlukan. Anak akan belajar bahwa beberapa tingkah laku mereka, seperti melempar makan, tidak bisa diterima dan Anda tidak memberikan toleransi pada mereka. Melakukan metode time-out sampai mereka benar-benar merasa siap untuk bergabung kembali dengan keluarga akan mengajarkan si kecil bahwa ada etika khusus yang harus dipatuhi saat jam makan.
Tapi ingat, metode time-out saat mengajarkan table manner pada anak tidak bisa diberlakukan untuk anak yang belum berusia empat tahun. Sebab membiarkan anak yang masih terlalu kecil menjalankan waktu menyendiri akan membuat mereka merasa ditinggalkan atau dibuang. Sebab balita masih sangat bergantung pada Anda
Anak-anak akan melihat aba-aba dari orang tua mereka mengenai bagaimana cara yang benar berprilaku di meja makan, jadi berikan mereka contoh dari semua etika makan yang Anda ingin si kecil tiru. Dan jangan lupa untuk memberikan pujian saat si kecil berhasil melakukan hal yang benar. (AA)