TabloidNakita.com – Apa yang terjadi bila anak cukup karbohidrat, tapi kurang protein, alias cukup nasi tapi kurang asupan lauk seperti ikan, daging, dan lainnya. Inilah yang dinamakan kurang energi dan protein berat. Nama lainnya adalah penyakit Kwashiorkor, ini muncul jika asupan makanan sehari-hari mengandung cukup energi tapi kurang protein. Kurang Energi dan Protein (KEP) berat ini dapat dikenal dan diatasi. Inilah sebagian gejala kwashiorkor atau kurang energi dan protein:
1. Jika makanannya mengandung cukup energi, maka ia tampak seperti anak gemuk (sugar baby). Walaupun begitu, di bagian tubuh lain terutama pantatnya, terdapat penciutan (atrofi).2. Pertumbuhannya terganggu. Jika kurang energi dan protein (KEP) ini sudah berlangsung lama, tinggi badannya tak bertambah.3. Ciri kurang energi dan protein ini adalah perubahan mentalnya sangat mencolok. Umumnya, banyak menangis, dan pada stadium lanjut bahkan sangat apatis. 4. Ada edema atau pembengkakan bagian tubuh, baik ringan maupun berat. Walaupun jarang, kadang disertai asites (penimbunan cairan dalam rongga perut). Ini ciri lain gangguan kurang energi dan protein ini. 5. Selalu ada penciutan otot hingga penderita tampak makin lemah dan harus berbaring terus-menerus meskipun anak sudah bisa jalan.6. Jika penyakitnya sudah sangat berat, penderita menolak segala macam makanan. Terjadi diare dengan feses yang cair.7. Rambut penderita kurang energi dan protein mengalami perubahan, baik tekstur maupun warnanya; gampang dicabut dan si penderita tak merasakannya. Jika berlanjut lama, rambut di kepalanya akan tampak kusam, kering, halus, jarang, dan berubah warna: yang hitam jadi merah, cokelat, kelabu atau putih. Bulu mata justru memanjang.8. Muncul kelainan kulit pada penderita kurang energi dan protein, dimulai dengan titik-titik merah yang kemudian berpadu jadi bercak menghitam. 9. Terjadi pembesaran hati; timbul anemia ringan.ANAK KURANG ENERGI DAN PROTEIN HARUS DIBAWA KE DOKTER BILA...Orangtua perlu curiga bila menemukan berbagai gejala penyakit di atas. Bawalah ia ke dokter untuk diperiksa kondisi kesehatannya. Nanti, dokter sendiri yang akan menentukan bagaimana terapi yang terbaik baginya.